TEMPO.CO, Kendari - Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, hingga saat ini sudah mencapai 151 orang. Namun Dinas Kesehatan Kota Kendari belum menetapkannya sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Belum masuk dalam kategori KLB, karena hingga saat ini belum ada penderita yang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Maryam Rufiah, Rabu, 10 Februari 2016.
Menurut Maryam, sebagian besar penderita DBD di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara itu adalah anak-anak usia 6 bulan-5 tahun. “Kami terus melakukan pemantauan untuk mencegah semakin meningkatnya jumlah penderita," ujarnya.
Maryam menjelaskan, dari sepuluh kecamatan yang ada di Kota Kendari, jumlah penderita DBD terbanyak terdapat di Kecamatan Poasia dan Andonouhu. Saat ini mereka menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas.
Guna mengantisipasi penyebaran DBD, ucap Maryam, Dinas Kesehatan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. "Kami melakukan rapat koordinasi terkait dengan fogging dan membagikan bubuk pembasmi jentik,” tutur Maryam.
Maryam berharap berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kendari bisa menekan jumlah penderita DBD agar tidak terus bertambah.
ROSNIAWANTY FIKRI