TEMPO.CO, Tuban - Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ikut berduka atas kecelakaan maut pesawat latih milik TNI Angkatan Udara jenis Super Tucano pada Rabu 10 Februari 2017. Pesawat itu jatuh di tengah perkampungan di Blimbing, Kota Malang, hingga menewaskan empat orang, termasuk pilot Mayor Penerbang Ivy Safatillah, 37 tahun.
Menurut Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Tuban, Teguh Setyo Budi, kepala daerah setempat secara khusus menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ivy. Menurut Teguh, sang pilot dikenal sebagai satu putra terbaik dari Kabupaten Tuban. “Ya, tentu semuanya bersedih,” ujarnya, Rabu 10 Februari 2016.
Teguh menerangkan, Ivy adalah anak dari pasangan Faisol Rozi-Mutmainah. Yang satu adalah pengusaha di bidang kelautan hingga saat ini dipercaya menjadi Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Tuban, sedang ibunda adalah guru di sebuah sekolah dasar juga di Kabupaten Tuban. “Kami ikut memantau perkembangan berita tentang kondisi Ivy,” kata Teguh.
Pemerintah Tuban bahkan sudah mempersiapkan bantuan untuk proses pemakaman di Kampung Kingking—tempat kelahiran Ivy--sebelum didapat kabar kalau jenazah ternyata akan dibawa dari Malang ke Yogyakarta. Pilot alumni Akademi Angkatan Udara 2000 tersebut disebutkan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta. “Ini permintaan keluarganya di Yogyakarta,” kata Teguh lagi.
Sebelumnya, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Mayor Hamdi Londong Alu mengatakan pilot pesawat Mayor Ivy Safatillah ditemukan tewas di persawahan, Kelurahan Tunjungsekar, Kota Malang. Jenazah lalu disemayamkan di Rumah Sakit Munid Lanud Abdulrachman Saleh.
Ivy adalah satu dari empat korban tewas dalam kecelakaan itu. Dua lainnya warga penghuni rumah yang tertimpa pesawat serta satu lagi adalah rekan Ivy di kokpit yakni juru mesin udara Sersan Mayor Syaiful Arief Rakhman ditemukan masih dalam kokpit.
SUJATMIKO