TEMPO.CO, Tangerang -
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyiagakan 86 rumah pompa untuk mengatasi banjir. Puluhan rumah pompa berupa pompa statis dan pompa bergerak atau berjalan itu akan menyedot air bah, jika sewaktu-waktu terjadi banjir.
Langkah antisipasi itu dilakukan mengingat intensitas curah hujan pada Februari 2016 ini meningkat. Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah pun meninjau sejumlah lokasi yang berpotensi terjadi genangan atau banjir.
Seperti saat menemui genangan air di Perumahan Alamanda, Periuk, Arief pun memerintahkan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Nana Trisyana untuk mengeringkan Situ Bulakan dengan mengalirkan airnya ke Kali Cirarab.
“Genangan air ini akibat aliran dari Kali Ledug yang berbalik masuk perumahan, tolong Pak Kadis buatkan tanggulnya,”ujar Arief memerintahkan anak buahnya, Rabu 10 Februari 2016.
Arief juga minta agar Dinas BMSDA membangun beberapa pintu air untuk mengendalikan aliran sungai di Kali Ledug, Cirarab, Sabi dan Situ Bulakan. Hal ini sekaligus sebagai langkah antisipasi meningkatnya curah hujan pada Februari dan Maret nanti.
Saat tiba di Perumahan Pondok Arum dan Benoa Indah di Kecamatan Karawaci, Arief menyempatkan mengecek saluran pembuang yang menghubungkan Perumahan Pondok Arum Kelurahan Nambo dan Perumahan Benoa Indah Kelurahan Pabuaran Tumpeng Karawaci. “Nah di sini sistem pembagian aliran harus dibagi langsung ke Sungai Cisadane agar mengurangi beban Kali Sabi,"ujarnya.
Mendapat perintah langsung dari wali kota, Nana Trisyana pun menegaskan akan segera menindaklanjuti instruksi itu. “Ya kami laksanakan perintah Pak Wali,”katanya.
Nana pun mengatakan melakukan pembangunan lima titik sumur resapan dalam sebagai bentuk uji coba dan penelitian terhadap penanggulangan genangan. Dia menyebut BMSDA telah menuntaskan penurapan dan rehabilitasi tanggul yang dibangun sejak tahun 2010 sampai 2014 sepanjang lebih dari 15 ribu meter dan pada tahun 2015 ini mencapai lebih dari 5 ribu meter yang tersebar di 13 kecamatan.
Pengerukan dan pembersihan sungai juga sudah selesai meliputi 64 di kali atau saluran pembuang di beberapa segmen saluran pembuang tersebut. Selain itu dilaksanakan pula pemeliharaan bantaran jaringan sungai.
Sebelumnya Pemkot juga gencar mengeruk embung sebagai upaya mencegah banjir. Embung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air. Embung juga berfungsi selain mencegah banjir juga menjaga kualitas air tanah, estetika, hingga pengairan. Pengerukan embung hanya merupakan bagian kecil dari lima kegiatan utama menuju Kota Tangerang bebas banjir.AYU CIPTA