TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan Pulau Jawa masih tercatat sebagai provinsi dengan penyerapan tenaga kerja terbesar, yakni 823.678 orang sepanjang tahun lalu. Setelah Jawa, tercatat Sumatera menyerap 264.895 orang tenaga.
BKPM juga mencatat, penyerapan tenaga kerja di Kalimantan naik 50 persen di 2015. "Penyumbang persentase penyerapan tenaga kerja terbesar adalah Kalimantan Timur dengan persentase 43 persen dengan jumlah mencapai 91.055 orang dari total penyerapan tenaga kerja di Kalimantan," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani, Rabu, 10 Februari 2016.
Baca juga: BKPM Resmikan Pabrik Benang Pintal Senilai Rp 556 Miliar
Kalimantan menempati posisi ketiga dalam penyerapan tenaga kerja dengan jumlah 208.850 orang. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 139.547 orang. Sementara, posisi Sulawesi berada di bawah Kalimantan dengan jumlah 44.984 orang.
Peningkatan penyerapan tenaga kerja ini, menurut Franky, juga diiringi dengan peningkatan investasi. "Distribusi investasi dan tenaga kerja tersebut merupakan bagian dari paradigma Indonesia-sentris yang menjadi pedoman pemerataan pembangunan," kata Franky.
Baca juga: Solusi Jawa Timur untuk Buruh Panasonic yang Di-PHK
Selain Kalimantan Timur, serapan tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Barat mencapai 47.001, diikuti Kalimantan Selatan 29.259, Kalimantan Tengah 26.331, dan Kalimantan Utara 15.204. Penyerapan tenaga kerja ini juga diikuti dengan realisasi investasi di Kalimantan.
Dari sisi realisasi investasi, di Kalimantan investasi meningkat hingga 128 persen. Pertumbuhannya mencapai 30 persen dari Rp 72 triliun. Proyek ini terdiri atas 714 proyek di 2014 menjadi 1.628 proyek di 2015 dengan dana Rp 93 triliun.
Sebelumnya, empat provinsi di Kalimantan masuk sepuluh besar lokasi investasi. Empat provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur yang menduduki peringkat lima dengan nilai investasi US$ 1,3 miliar dan Kalimantan Barat yang menduduki peringkat enam dengan nilai US$ 1,2 miliar. Selain itu, Kalimantan Selatan menduduki peringkat kesembilan dengan nilai investasi US$ 961 juta dan Kalimantan Tengah di peringkat kesepuluh dengan nilai US$ 933 juta.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI