TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Desi Albert Mamahit membantah kabar yang mengatakan kapal MV Ocean Carrier yang kandas di Batam membawa kandungan radioaktif. "Mereka memuat pasir besi," kata Desi saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan pada Selasa, 9 Februari 2016.
Desi menambahkan hal itu diperkuat oleh hasil pengecekan dari tim Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), yang menunjukkan bahwa tidak ada muatan uranium dalam kapal itu. "Muatan uranium hasilnya negatif," ujarnya.
Desi menjelaskan kapal itu kandas karena ingin menghindari tabrakan dengan kapal lain, sehingga sedikit kandas karena area yang juga sempit. "Mungkin mereka susah manuver."
Baca: Ahmadiyah Minta Pemerintah Penuhi Hak Warga Negaranya
Ketika ditanyakan tentang apakah isi muatan kapal tersebut sama dengan isi dokumen yang mereka bawa, Desi menjawab bahwa sementara ini semua masih sama. Ia menganggap sekarang yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia sebatas bantuan biasa terhadap kapal kandas agar bisa berlayar lagi.
Desi menduga sudah sejak lama Indonesia sering dilewati oleh kapal-kapal yang membawa limbah nuklir. Kapal-kapal itu tak punya pilihan selain lewat Indonesia. "Mau lewat mana lagi, kecuali nyelonong lewat Australia."
Kapal MV Ocean Carrier yang berbendera Hong Kong kandas di perairan Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu pagi. Kapal yang berlayar dari Iran menuju Cina dengan membawa 22 ABK ini, kandas saat berada di sekitar Karang Batu Berhenti, wilayah utara Batam.
DIKO OKTARA