TEMPO.CO, Palangkaraya - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyusun beberapa program yang bertujuan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. "Kami juga siapkan anggarannya," kata Kepala Dinas Kehutanan Sipet Hermanto di Palangkaraya, 9 Februari 2016. Dana untuk mencegah kebakaran hutan pada Dinas Kehutanan mencapai Rp 1,6 miliar.
Sipet menjelaskan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan bimbingan teknis untuk beberapa kelompok masyarakat. Pada tahap awal diikuti sekitar 40 orang dan akan terus berlanjut.
Selain itu, kata Sipet, pemerintah akan melakukan sosialisasi kepada warga mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan. Baik itu melalui stiker, brosur, maupun leaflet yang isinya mengajak masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan.
Pemerintah daerah juga melakukan inventarisasi daerah-daerah yang rawan kebakaran, yang nantinya akan diolah berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Di dalamnya ada data daerah mana saja di 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah yang tingkat curah hujannya rendah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah Brigong Tom Moenandas mengingatkan warga yang tinggal di bantaran sungai terhadap ancaman banjir.
"Saat ini Kalimantan Tengah telah memasuki musim penghujan yang biasanya disertai dengan banjir di sejumlah sungai," katanya.
Instansinya, kata Brigong, siap melakukan langkah antisipasi bila terjadi luapan air, termasuk menyiapkan perahu karet untuk evakuasi.
KARANA WW