TEMPO.CO, Jakarta - Gambar stiker bertemakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di aplikasi pesan Line sempat muncul dan ramai dibicarakan, meski tak lama setelah itu dihapus.
Team Leader Public Relation Line, Teddy Arifianto, mengatakan sejauh ini belum ada dampak signifikan yang dirasakan Line, akibat kehilangan pengguna yang menyesalkan atau kecewa karena dianggap mendukung hubungan sesama jenis dan transgender. “Belum ya soal itu, tapi sejauh ini pengguna simpati terhadap kami dan mengerti,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 12 Februari 2016.
Jika ada pengguna yang kemudian memutuskan untuk berhenti menggunakan aplikasi Line, menurut Teddy, itu tidak masalah dan merupakan hak setiap orang. “Kalau ada yang mau berhenti pakai itu ya bebas, setiap orang punya hak untuk menggunakan itu atau tidak,” katanya.
Teddy berujar persoalan stiker tersebut sudah tuntas, terlebih setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga sudah angkat bicara dan turun tangan. “Sudah clear semuanya, sudah dihapus, kami diapresiasi karena cepat bertindak,” ucapnya.
Komifo sebelumnya sudah angkat bicara terkait beredarnya stiker bergambar LGBT di aplikasi Line. “Saat ini sudah di-filter oleh pihak Line,” tutur Kepala Humas Kominfo, Ismail Cawidu, melalui siaran pers kepada Tempo, Rabu, 10 Februari 2016.
Ismail menjelaskan saat ini pihak Komindo dan Line telah melakukan penyaringan terhadap stiker yang mengandung unsur LGBT. Karena itu, stiker bergambar pasangan sejenis yang sempat beredar kini tidak dapat lagi dibuka di wilayah Indonesia.Pihaknya juga mengaku telah mendapat penjelasan dari pihak Line. Head of Public Relations Line telah menemui Ismail untuk memberi penjelasan akan hal itu.
Ismail menambahkan, Line menghargai kreator dari manapun termasuk kreator Indonesia untuk membuat berbagai karya seni.“Namun Line juga sangat memahami norma, adat, dan agama yang berlaku di Indonesia,” kata Ismail. Karena itu, Kominfo mengingatkan kepada Line agar memberitahu kepada kreator bahwa konten LGBT tidak dapat dibuka di Indonesia.
Dai kondang asal Bandung, Abdullah Gymnastiar, sebelumnya melontarkan kekesalanya terhadap Line karena diduga mendukung hubungan sesama jenis dan transgender. Di akun media sosial miliknya, dai yang akrab dipanggil Aa Gym tersebut memutuskan untuk tidak menggunakan aplikasi tersebut.
"Saya stop menggunakan LINE karena terang terangan mempromosikan LGBT. Ayoo pakai sosmed yang sehat saja," cuit Aa Gym di akun Twitter @aagym, Rabu, 10 Februari 2016.
Alasan Aa Gym berhenti menggunakan aplikasi tersebut lantaran di dalamnya terdapat sejumlah stiker yang mengilustrasikan gambar dua orang laki-laki berciuman, berpelukan, mengeluh, hingga marah-marah. Gambar itu seolah-olah menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan sesama jenis.
Cuitan Aa Gym tersebut otomatis membuat rentetan komentar dari para netizen. Di antara mereka ada yang mendukung pernyataan Aa Gym maupun yang mencibir.
GHOIDA RAHMAH | AVIT HIDAYAT | IQBAL T. LAZUARDI S.