Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah-kisah Pembuktian Teori Gravitasi Einstein

image-gnews
Teknisi dai\ri Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) menginstal tabun baffle modus cleaner yang digunakan untuk mengontrol cahaya liar sebagai bagian dari Advanced LIGO sistem optik tambahan pada 24 Desember 2010. Gelombang gravitasi seumpama suara alam semesta, meski sejatinya ia tak berupa bunyi. Ia adalah riak kecil dalam struktur ruang-waktu yang berperan dalam pemuaian alam semesta yang berlangsung lebih cepat dari 'kedipan mata'. REUTERS
Teknisi dai\ri Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) menginstal tabun baffle modus cleaner yang digunakan untuk mengontrol cahaya liar sebagai bagian dari Advanced LIGO sistem optik tambahan pada 24 Desember 2010. Gelombang gravitasi seumpama suara alam semesta, meski sejatinya ia tak berupa bunyi. Ia adalah riak kecil dalam struktur ruang-waktu yang berperan dalam pemuaian alam semesta yang berlangsung lebih cepat dari 'kedipan mata'. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, New York- Kemarin, sekelompok tim ilmuwan mengumumkan, bahwa mereka telah mendengar dan merekam suara dua lubang hitam yang bertabrakan sejauh jutaan tahun cahaya. Pengumuman ini juga melengkapi prediksi akhir teori relativitas umum yang ditulis Albert Einstein seabad lalu: bahwa gravitasi itu eksis di alam semesta.

Suara yang dihasilkan dari tabrakan tersebut adalah suara meninggi yang samar. Para fisikawan meyakini suara tersebut adalah bukti keberadaan gelombang gravitasi dalam struktur ruang dan waktu yang diprediksi Einstein sangat dinamis, dapat meregang dan menyusut. Dan itu terjadi karena pergerakan lubang hitam--suatu objek dalam alam semesta yang tak satupun bisa lepas darinya, termasuk cahaya.

'Kicauan' alam semesta itu adalah suara gelombang gravitasi, yang bertenaga 50 kali lebih besar dari bintang. Suara ini ditangkap pada 14 September 2015 oleh antena berbentuk 'L' milik LIGO (Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory), lembaga ilmuwan Amerika Serikat yang berbasis di Washington dan Lousiana. Para ilmuwan lantas merekam suara tersebut makin lama makin naik ke pertengahan nada C.

"Inilah suara gravitasi alam semesta yang pertama berhasil ditangkap," kata Gabriela Gonzalez dari Lousiana State University, juru bicara LIGO. Kelompok ini bekerjasama degan ilmuwan gabungan Eropa yang tergabung dalam Kolaborasi Virgo dan melaporkan suara gravitasi yang mereka tangkap di jurnal Physical Review Letters edisi Kamis, 14 Februari 2016.

"Saya  pikir ini akan menjadi salah satu terobosan besar dalam fisika untuk waktu yang sangat lama," kata Szalbocs Marka, pakar astrofisika Columbia Unversity, yang juga anggota LIGO.

Dia mengatakan, bahwa astronomi sebelumnya memiliki mata. Marka mengacu pada teleskop modern yang dapat menangkap spektrum elektromagnetik dan kemampuan canggih yang dapat mengintip ke dalam ruang dan waktu. Dan temuan suara gravitas ini, menurut dia, "Adalah telinga astronomi yang sebelumnya tak pernah kami miliki."

Ketika Einstein mengumumkan teori relativitas umum pada 1915, ia merevisi aturan ruang dan waktu yang telah berlaku lebih dari 200 tahun sejak zaman Isaac Newton menetapkan kerangka statis alam semesta. Bersebrangan dengan Newton, Einstein menyatakan bahwa materi dan energi mendistorsi geometri alam semesta dan menyebabkan efek yang kita sebut gravitasi. Artinya, alam semesta dinamis.

Hanya, Einstein tidak cukup yakin tentang gelombang ini karena keberadaannya tak pernah terdeteksi. Karena itu, pada 1916, ia menulis surat pada Karl Schwarzschild, penemu libang hitam, bahwa gelombang tak ada sebelum mereka menampakkan wujudnya. Sejak saat itu pencarian gelombang gravitasi mulai gencari dilakukan.

Pada 1969, Joseph Weber, fisikawan dari University of Maryland, mengklaim telah mendeteksi gelombang gravitas menggunakan silinder alumunium sepanjang enam kaki yang digunakannya sebagai antena. Gelombang frekuensi yang tepat akan membuat gerekan cincin silinder seperti gerakan garpu tala.

Banyak yang meragukan eksperimen ini. Meski begitu, apa yang dilakukan Weber mengilhami ilmuwan generasi berikutnya untuk membuktikan teori Einstein di alam semesta.

Kemudian pada 1978, dua orang astrofisikawan Joseph Taylor Jr. dan Russel Hulse yang juga guru besar di University of Massachusetts, menemukan sepasan bintang neutron--sisa-sisa bintang mati yang saling mengorbit satu sama lain. Salah satu bintang itu bersifat pulsar, atau memancarkan sinar radiasi elektromagnetik secara periodik. Saat memancarkan sinar itu, keduanya berpendapat, sebuah bintang akan kehilangan energi dan memancarkan gelombang gravitasi. Atas analisis ini, Hulse dan Taylor menyabet penghargaan Nobel Fisika pada 1993.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok astronom lain yang tergabung dalam Bicep membuat geger dunia ilmu pengetahuan pada 2014 saat mereka mengklaim berhasil mendeteksi gelombang gravitasi dari awal Big Bang menggunakan teleskop di Kutub Selatan. Dalam studinya, mereka menyatakan bahwa pengamatan mereka mungkin saja tak akurat karena tekontaminasi debu kosmik.

Pada 14 September 2015, sistem antena hampir selesai dikalibrasi pada pukul 04.00 waktu setempat ketika sinyal keras datang di Situs Livingstone. "Data sedang berjalan, kemudian 'bam'. Suara gravitasi itu datang," kenang David Reitze, profesor di California Insitute of Techology, yang juga direktur Laboratorium LIGO.

Tujuh milidetik kemudian, sinyal tersebut memukul antena milik Hanford. Ilmuwan di LIGO menyimpulkan bahwa sinyal gelombang gravitasi itu datang bersamaan tapi dengan intensitas yang semakin kecil. Begitu juga rekan-rekan ilmuwan di Eropa.

Rainer Weiss, dari Massachusetts Institute of Technology, menemukan sinyal yang besar dari komputernya. "Ini menakjubkan. Ini ucapan halo buat kita," ujarnya, seperti dikutip dari The New York Times.

Memang, besaran frekuensi itu terlalu rendah untuk menjadi bintang neutron. Namun para ilmuwa  menemukan hal besar dari aktivitas Brobdingnagian--suku raksasa guliver di planet kerdil--dari sudut jauh alam semesta. Salah satunya adalah energi kedua lubang hitam ini masing-masing 36 dan 29 kali massa bintang dengan kecepatan rotasi 250 kali per detik. Dan kemudian dering berhenti saat kedua lubang bersatu, yang menghasilkan energi setara dengan 62 bintang. Semua terjadi hanya dalam seperlima detik waktu bumi. Weiss menggambarkan proses tersebut sama dengan memindahkan jari Anda dari tuts nada C rendah ke tuts nada menengah.

"Besaran sinyal tersebut sesuai dengan prediksi relativitas umum Einstein yang dihitung melalui simulasi komputer," kata Reitze.

Tak lama setelah peristiwa September, LIGO mencatat sinyal lemah lainnya dari gravitasi lubang hitam. Menurut Weiss, setidaknya ada empat pendeteksian selama pengamatan LIGO berlangsung.

Para astronom sekarang tahu bahwa pasangan lubang hitam, yaitu gravitasi, kini memang hadir di alam semesta dengan kompisisi begitu besar.

PHYSICAL REVIEW LETTERS | THE NEW YORK TIMES | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

11 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

17 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

17 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

19 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

20 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

20 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.