TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan ia tidak akan bergabung dalam partai politik manapun meskipun telah didukung dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang. Ia lebih memilih menjadi profesional.
"Saya enggak mau jadi kader parpol. Saya cuma profesional, yang berpolitik saja," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jumat 12 Februari 2016.
Lebih lanjut, Ahok menjelaskan posisinya dengan sebuah analogi. Ia menganalogikan dirinya seperti seorang CEO sebuah perusahaan. Partai politik menjadi pemegang saham.
"Ya semua parpol yang punya kepentingan untuk Jakarta Baru. Kan ini Ibu Kota, ya tentu mereka (parpol) akan mencari professional yang milik bersama, nah saya yang kerja untuk Jakarta," kata Ahok menjelaskan.
Partai Nasdem hari ini mendeklarasikan dukungannya kepada Basuki Tjahaja Purnama sebagai Calon Gubernur pada Pilkada mendatang. Menanggapi hal tersebut, Basuki yang akrab disapa Ahok menyatakan rasa terima kasihnya.
Ahok memang menyatakan dirinya dekat dengan partai pimpinan Surya Paloh itu. Ia berharap ia mampu mewujudkan harapan Nasdem tentang Gubernur DKI jika Nasdem benar mendukung langkahnya.
Sementara itu, Ahok juga mengaku dekat dengan petinggi partai politik lain. Seperti Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Namun ia menegaskan, kedekatan tersebut baru sebatas obrolan pribadi.
INGE KLARA SAFITRI