TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan memantau kondisi pangan di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung yang terkena banjir, Kamis, 11 Februari 2016. Jalur distribusi sempat terputus akibat banjir di hampir seluruh kecamatan di Kota Pangkal Pinang.
Intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari di Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka Tengah, dan Kabupaten Bangka Barat menyebabkan infrastruktur perdagangan terendam banjir. "Kini, jalur distribusi pangan dan logistik berangsur pulih dan pasar-pasar mulai dibersihkan," kata Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Jimmy Bella, melalui siaran pers kepada Tempo, Jumat, 12 Februari 2016.
Jimmy mengatakan secara umum, tidak ada kendala dalam distribusi barang, terutama bahan kebutuhan pokok di Kota Pangkal Pinang. Pasokan bahan kebutuhan pokok di sana sebagian besar berasal dari luar Pulau Bangka. Seperti dari Jakarta dan Palembang.
Sekitar 70 persen masuk melalui Pelabuhan Pangkal Balam dan sisanya melalui Pelabuhan Sungai Selan dan Pelabuhan Mentok. "Kondisi di Pelabuhan Pangkal Balam saat ini berlangsung normal dan tidak terjadi hambatan," ujar Jimmy.
Khusus di dalam kota, kata dia, saat ini akses jalan di Kota Pangkal Pinang kembali normal. Sebelumnya jalur ini sempat terputus akibat banjir. Kemendag juga memantau kondisi fisik di empat pasar rakyat di kota Pangkal Pinang. Yaitu Pasar Pembangunan, Pasar Ratu Tunggal, Pasar Parit Lalang, dan Pasar Rumput. Semuanya tidak mengalami kerusakan.
Keempat pasar ini baru saja terendam banjir bervariasi hingga satu meter. "Pedagang pasar belum banyak yang beraktivitas karena masih sibuk membersihkan lapak jualan dan rumah mereka yang terkena banjir," kata Jimmy. Menurut dia, pejabat dan staf Kemendag akan melanjutkan peninjauan ke Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Barat, dan Bangka Selatan.
"Kami ingin memastikan apakah dampak banjir di daerah-daerah tersebut mempengaruhi distribusi, pasokan, stok, dan harga kebutuhan pokok," ujarnya. Jimmy mengatakan, secara umum stok bahan kebutuhan pokok di Pangkal Pinang cukup hingga satu bulan ke depan.
Stok bawang merah misalnya sebanyak 6,5 ton, bawang putih 15 ton, cabe merah keriting 4 ton, dan cabe rawit 3 ton. Sementara stok beras di 8 distributor sebanyak 2.700 ton, ditambah beras Bulog 1.000 ton, dan stok operasi pasar 2.000 ton yang segera datang dari Jawa Timur. Stok gula di 5 distributor berjumlah 400 ton.
“Beberapa kapal yang membawa bahan kebutuhan pokok dari luar Bangka akan merapat di pelabuhan," ujar Jimmy. Dia menjelaskan, ada kebiasaan masyarakat yang berdampak baik pada ketersediaan stok pangan. Yakni, sepekan menjelang Tahun Baru Imlek, distributor, pedagang pasar, dan masyarakat menyimpan stok bahan makanan. Sehingga pada saat banjir, masyarakat dan pedagang masih punya stok pangan.
REZKI ALVIONITASARI