TEMPO.CO, Jakarta - Senja kala media cetak tak hanya terjadi di Indonesia. Koran terbitan Inggris, The Independent menghentikan edisi cetak pada 26 Maret 2016 dan beralih ke produk digital.
Sang pemilik, Evgeny Lebedev yang merupakan warga Rusia menyatakan keputusan ini akan menjadikan bisnisnya lebih menguntungkan untuk jangka panjang. "Keputusan ini akan menjaga brand The Independent, membuat kami dapat meneruskan investasi dalam produk editorial berkualitas tinggi dan menarik lebih banyak pembaca ke wujud digital," ujarnya seperti dikutip CNN, Jumat, 12 Februari 2016.
Baca Juga:
Ayah Lebedev yang merupakan bangsawan Rusia Alexander Lebedev, membeli koran The Independent pada 2010. Ia merupakan salah satu orang terkaya di Rusia, tapi kekayaannya terus menyusut.
Edisi cetak The Independent sendiri telah mengalami masa sulit beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan, sirkulasi The Independent pada Desember 2015 lalu hanya 56,074 kopi. Jauh di bawah sirkulasi The Guardian yang mencapai 166,039 eksemplar, apalagi jika dibandingkan dengan 1.8 juta eksemplar penjualan The Sun.
Sementara, versi daring The Independent, independent.co.uk, diklaim sebagai koran online dengan pertumbuhan tercepat di Inggris. Pembaca unik (unique users) bulanannya diklaim naik 33,3 persen selama setahun terakhir hingga mencapai 70 juta pengunjung secara global.
Untuk mengembangkan produknya, The Independent akan meluncurkan 25 konten digital model baru, dan membuka kantor anyar di Eropa, Timur Tengah, Asia dan Amerika Serikat.
Bagaimanapun, transformasi pada koran yang berdiri sejak 1986 ini juga berarti pengurangan jumlah karyawan di bagian editorial. Selain itu, Lebedev juga akan menjual publikasi sedarah The Independent "i" pada Johnston Press.
CNN, PINGIT ARIA