TEMPO.CO, Banda Aceh - Tiga ratusan siswa, warga dan pegawai negeri melakukan aksi menolak perayaan Hari Valentine di Banda Aceh, Sabtu sore 13 Februari 2016. Aksi yang dipusatkan di Simpang Lima, Banda Aceh menarik perhatian pengguna jalan yang melintas.
Aksi yang berlangsung usai sholat Ashar itu mengusung poster dan spanduk, di antaranya bertuliskan "Valentine Day bukan budaya Islam" dan "Say No to Valentine, Say Yes to Palestine". Aksi juga diikuti oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal dan sejumlah pejabat dinas Kota Banda Aceh.
Salah seorang siswa dalam orasinya mengatakan Hari Valentine bukanlah budaya Islam dan Aceh adalah daerah yang menerapkan syariat Islam. "Sudah sepatutnya para siswa dan pemuda menolak perayaan Valentine," ujarnya.
Siswi sebuah sekolah menengah atas, Dini mengaku ikut aksi sebagai bagian untuk menolak budaya tersebut yang dapat merusak moral pemuda. "Ini bukan budaya kami dan sudah seharusnya kami menolak."
Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal meminta para siswa untuk kampanye menolak perayaan Valentine di Aceh. Sebelumnya pemerintah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan seruan agar pemuda dan warga tidak merayakan budaya barat tersebut.
Illiza juga mengajak para orangtua untuk mengawasi anaknya agar tidak merayakan Hari Valentine yang tak sesuai budaya Aceh dan juga Islam. "Mari sama-sama menjaga keluarga dan anak-anak kita," tegasnya.
Pada Sabtu siang, sejumlah mahasiswa juga melakukan aksi menolak Valentine Day di Banda Aceh.
ADI WARSIDI