Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Modal Asing Boleh Masuk Film Nasional, Ini Kata Mira Lesmana

image-gnews
TEMPO/Jacky Rachmansyah
TEMPO/Jacky Rachmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo mencabut industri film dari daftar negatif investasi. Akibatnya modal asing boleh masuk di industri yang sempat mati suri pada periode 1990-an ini. Dibukanya pintu investasi ini tidak membuat pelaku industri film khawatir. Mereka malah senang.

Pada Kamis 11 Februari 2016 lalu, Tempo mewawancarai salah satu sineas tersukses Indonesia Mira Lesmana untuk menyikapi perkembangan tersebut. Mira mengatakan dicabutnya film Indonesia dari daftar negatif investasi menciptakan kompetisi yang dibutuhkan film naisonal untuk bisa menjadi yang lebih baik.

Berikut ini petikannya.

Pemerintah mencabut industri film dari daftar negatif investasi (DNI). Apakah ini membantu sineas Indonesia?
Pasti membantu. Persoalan ini sudah lama dibicarakan. Pernah ada titik di mana semuanya against karena film sebagai produk kebudayaan. Ketika film diposisikan sebagai produk budaya, artinya tidak boleh ada intervensi asing. Lalu kita lihat ada kemajuan atau tidak bila film di-treat sebagai produk budaya? Ternyata tidak ada. Lalu di titik ketika film sebagai industri kreatif mulai dibicarakan kembali dan sekarang dicabut. Kita butuh keterbukaan untuk bisa berkompetisi agar maju seperti negara lain. Dengan dikeluarkannya film dari DNI, kita harus siap dengan semua perangkat lain yang bisa memastikan bahwa pemain lokal terproteksi dan tetap meraih keuntungan. Kalau negara pasti diuntungkan. Tapi bagaimana agar kita pemain tetap bertahan. Misalnya soal sekolah. Kita harus punya sekolah film agar kita bisa beraksi. Ini kadang-kadang yang terlupakan. Kita harus punya tameng untuk proteksi.

Apa keuntungannya pemain asing masuk di industri film nasional?
Yang paling menguntungkan adalah peluang terbuka. Ketika peluang terbuka, kompetisi akan hadir. Artinya, keinginan untuk belajar seharusnya juga tinggi. Harapan saya, itulah yang akan terjadi. Meski film dicabut dari DNI, itu tidak akan langsung terbuka drastis. Tapi pasti ada waktu untuk menyiapkan. Tapi jangan terlena juga. Kita harus standby dengan profesionalisme. Semua harus bergerak begitu dibuka.

Adakah dampak negatifnya?
Saya harus terus terang, saya sebenarnya belum ter-update seratus persen karena sedang sibuk. Tapi saya tahu persis teman-teman di Aprofi (Asosiasi Produsen Film Indonesia), di mana saya duduk sebagai penasihat, sudah menyiapkan. Saya pikir semua akan standby. Kalau sampai sesuatu terjadi yang sifatnya bisa melukai industri kita, pasti mereka akan bergerak. Sebagai dewan penasihat, terakhir yang saya katakan kepada teman-teman adalah jangan lupa bahwa kebijakan-kebijakan itu perlu untuk melindungi dan memastikan bahwa kita siap. Jangan sampai kita maju satu langkah ke depan, ternyata masih ada yang ketinggalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca
DNI Industri Film Dicabut, Film Indie Bisa Masuk Bioskop 
Potong Kartel Bioskop, Pemerintah Cabut DNI Industri Film

Kalau dikaitkan dengan era Masyarakat Ekonomi ASEAN, bagaimana nasib industri film dalam negeri kita?

Di sini sebenarnya dibutuhkan peran pemerintah dan kebijakan pendamping. Dan kita harus lihat prospek ke depan. Jangan sibuk sendiri dengan membatasi impor film Amerika, misalnya. Kita seharusnya bilang, "Oke deh, film Hollywood masuk, tapi film Indonesia juga harus masuk sana." Daripada sibuk berteriak jatah film Hollywood harus diturunkan, itu lebih susah. Soalnya filmnya bagus. Sekarang bagaimana kita bisa penetrate untuk keuntungan kita, termasuk ASEAN. Kita bisa bersatu menghadapi dunia besar di luar sana. Kalau mau, ASEAN bisa menghadapi sama-sama, misalnya sekian film Amerika masuk, tapi sekian film Thailand, film Filipina, dan film Indonesia juga harus masuk ke sana. Itu memperkuat bargaining power.

TITO SIANIPAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

7 jam lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

1 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

7 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

8 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

9 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

12 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

14 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

15 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

17 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.