TEMPO.CO, Sumedang - Genangan air dari Waduk Jatigede memutus arus lalu lintas di jalan provinsi Sumedang-Wado,di Kampung Betok Munjul, Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. Hingga, Selasa, 16 Februari 2016, genangan air di jalur tersebut sudah mencapai 1,7 meter.
Akibat terputusnya jalur tersebut, kendaraan yang melintas dari arah Wado menuju Sumedang dan sebaliknya dialihkan ke jalur alternatif.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sumedang Inspektur Satu Sudir mengatakan, untuk sementara ini kendaraan yang akan melintasi jalur Wado menuju pusat kota Sumedang atau ke Kota Bandung dialihkan ke jalan Malangbong Garut. Sebaliknya, bagi kendaraan yang melintas dari arah Bandung menuju Wado akan dialihkan ke jalan Pamulihan. "Jalur itu untuk kendaraan besar seperti truk dan bus. Jadi kendaraan besar sudah tidak bisa lewat Wado," kata dia kepada Tempo, Selasa, 16 Februari 2016.
Sementara itu, untuk kendaraan kecil, para pengendara dari arah Wado menuju Sumedang bisa menggunakan jalur alternatif ke Jalan Cisurat. Dan sebaliknya, bagi kendaraan dari arah Sumedang menuju Wado dialihkan ke jalur tikus Alun-alun Darmaraja. "Kendaraan kecil bisa lewat situ," kata dia.
Jalur yang terputus tersebut berada di Kampung Betok Munjul, Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. Jalur tersebut merupakan salah satu wilayah yang menjadi daerah genangan Waduk Jatigede.
Sebelum tergenang, jalan tersebut merupakan jalur provinsi yang menghubungkan Kabupaten Sumedang sebelah timur ke Kabupaten Garut ataupun ke Kabupaten Tasikmalaya.
Sementara itu, jalur Lingkar Timur Jatigede yang sudah disiapkan pemerintah untuk menggantikan jalan tersebut hingga saat ini masih belum rampung.
Sudir mengatakan, air mulai masuk ke jalan raya sejak hari Sabtu, 13 Februari 2016. Tiap hari ketinggian air yang menggenang di jalan tersebut mengalami peningkatan.
"Sejak hari Senin sudah tidak bisa dilalui kendaraan," kata dia. "Jadi saya berharap pemerintah segera mempercepat pembangunan jalan Lingkar."
Pantauan Tempo, di jalan tersebut air sudah tergenang cukup dalam. Hanya perahu karet yang bisa melintasi jalan tetsebut. Adapun luas jalan yang terendam diperkirakan mencapai 300 meter dengan kedalaman 50-1,7 meter.
Terlihat para warga yang berdatangan untuk sekedar pikni melihat genangan air. Namun, di satu sisi warga setempat mengalami kerugian akibat putusnya jalur tersebut. Bagi warga yang hendak berpergian jarak dekat menggunakan kendaraan, terpaksa harus memutar jalan sejauh 3 kilometer. Di lokasi genangan terlihat 4 perahu karet dari Polda Jabar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk membantu warga yang hendak meilntasi jalur tersebut.
IQBAL T . LAZUARDI S