TEMPO.CO, Jakarta - Dua warga tenggelam di genangan Waduk Jatigede, tepatnya di Blok Cikuya, Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Rabu petang, 17 Februari 2016. Hingga saat ini, tim SAR yang dibantu kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang masih melakukan pencarian terhadap kedua warga.
Dua warga itu adalah Ujang Mastur, 17 tahun, warga Dusun Ciduging, dan Imam Muhammad, 27 tahun, warga Dusun Sukasari, Kecamatan Darmaraja.
Kepala BPBD Kabupaten Sumedang Ayi Rusmana mengatakan, dari keterangan saksi, korban tenggelam akibat kram saat berenang. Saat itu Ujang tengah berenang di genangan waduk, tapi tiba-tiba kakinya mengalami kram. Sebelum tenggelam, Ujang sempat berteriak meminta tolong. Kemudian Imam yang mendengar teriakan tersebut langsung nyemplung ke genangan dengan maksud menolong Ujang.
"Tapi, karena kedalaman air cukup dalam sekitar 10 meter dan arus cukup deras, mereka berdua tenggelam," ucap Ayi kepada Tempo, Kamis, 18 Februari 2016.
Ia berujar, kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 17.30. Sejumlah warga yang berada di pinggiran genangan tak berani menolong mereka. Akhirnya, mereka melapor kepada aparat. "Warga enggak ada yang berani nolong, takut tenggelam juga," tuturnya.
Tim SAR serta sejumlah personel kepolisian dan BPBD langsung mencari korban di area lokasi. Namun, pada pukul 19.00, pencarian dihentikan akibat kurangnya penerangan di lokasi kejadian. "Kami hentikan pencarian pada pukul 19.00, dilanjutkan pagi ini. Kami akan menyisir beberapa titik pencarian," katanya.
Kejadian tenggelamnya warga di genangan Waduk Jatigede baru kali ini terjadi. Ayi pun mengimbau masyarakat tidak bermain-main di genangan waduk. "Kami imbau masyarakat tidak bermain di genangan, karena sangat bahaya," ucapnya.
Pantauan Tempo, sehari sebelum kejadian di beberapa titik genangan Waduk Jatigede, banyak warga yang memanfaatkan genangan untuk berekreasi. Seperti bermain perahu, memancing, dan sekadar ngaso di pinggir genangan. Warga setempat pun kini sebagian beralih profesi sebagai penyedia jasa perahu wisata.
Ayi menuturkan lokasi genangan saat ini seharusnya steril dari aktivitas masyarakat. "Main-main perahu itu sebetulnya belum dibolehkan. Tapi masyarakat tetap melakukan," katanya.
IQBAL T. LAZUARDI S.