TEMPO.CO, Jakarta - Google mengumumkan akan menerima lebih banyak perusahaan startup Indonesia unyuk gelombang kedua dalam program Launched Accelerator. Dalam program ini, semua perusahaan terpilih akan dilatih selama dua minggu di kantor pusat Google dan mendapatkan pendanaan sebesar US$ 50 ribu (sekitar Rp 661 juta).
"Kami mencari yang telah cukup matang dan telah memiliki aplikasi mobile. Namun bila tidak, itu bukan masalah," ujar Google Developer Relations Program Manager Southeast Asia, Erica Hanson, saat diskusi di Panin Building, Jakarta, Kamis, 3 Februari 2016.
Pendaftaran program ini telah dibuka dan akan ditutup pada 31 Maret 2016. Angkatan kedua dari Launchpad Accelerator akan mulai ‘berguru’ kepada Google pada Juni tahun ini.
Hanson menyebut, program ini hanya sebagian dari program jangka panjang yang dimiliki Google. Dia berujar, Google berencana melatih 100 ribu pengembang aplikasi seluler hingga 2020 mendatang.
Pada angkatan pertama, Google menggandeng tiga negara, yakni Indonesia, Brazil, dan India. Ketiga negara ini dipilih karena memiliki iklim perkembangan yang sama, yakni teknologi baru sedang ingin berkembang di tengah jumlah populasi penduduk yang banyak. Namun dalam angkatan keduanya nanti, Google menambahka satu negara lagi, yaitu Meksiko.
Adapun kedelapan wirausaha di bisnis pemasaran digital angkatan pertama Google Developers Launched Acceletator tersebut, antara lain, eFishery, Jojonomic, Kakatu, Setipe.com, Kerjabilitas, Kurio, HarukaEdu, dan Seekmi.
BAGUS PRASETIYO