TEMPO.CO, Jakarta - Melly Goeslaw setuju bahwa saat ini banyak perempuan yang sudah berani menunjukkan prestasinya. Menurut dia, inilah yang dinamai emansipasi, dan inilah yang diinginkan R. A. Kartini.
Melly menilai etos perjuangan Kartini memiliki alasan kuat. "Bukan karena ambisius, keras kepala, tapi karena punya alasan untuk sesuatu yang bisa menjadi lebih baik kalau hal itu diperjuangkan," ujarnya di kawasan Bangka, Jakarta Selatan, Rabu, 20 April 2016.
Ibu dua putra ini memaknai Hari Kartini dengan cara sederhana. "Saya sih hanya merasa semua harus mendengar ketika perempuan berbicara, berpendapat. Bukannya, 'Ah, cewek enggak usah didengar.' Itu aja sih," ucapnya.
Meski sederhana, Melly merasa itu sangat penting. "Karena ada hal-hal yang perempuan lihat, tapi laki-laki enggak lihat," tutur perempuan berdarah Sunda ini.
Melly menilai Kartini tidak bermaksud menjadikan perempuan di atas laki-laki. "Karena hakikatnya, menurut muslim, selagi ada laki-laki, maka laki-laki harus menjadi imam. Jadi ya harus selaraslah antara cita-cita Kartini dan aturan agama," katanya.
DINI TEJA