TEMPO.CO, Page - Hewan yang memiliki kerangka paling tua adalah Coronacollina acula. Para peneliti mengatakan makhluk berbentuk seperti bidal yang hidup di dasar laut itu berusia lebih dari setengah miliar tahun lalu. "Coronacollina adalah contoh dari salah satu hewan paling awal di bumi," kata Erica Clites, ahli paleontologi di Glen Canyon National Recreation Area di Arizona.
Ratusan fosil hewan itu ditemukan di lapisan batu pasir kuno di selatan Australia. Daerah tersebut diperkirakan pernah menjadi dasar laut dangkal.
Clites mengatakan, fosil Coronacollina sekilas tampak seperti garis-garis dan lubang di batu. Tapi, jika diamati lebih detail, akan tampak tekstur yang menggambarkan elemen organisme multiseluler. C. acula memiliki tinggi 1,5 sentimeter dan lebar 2,2 sentimeter. Empat jarum spikula tampak mencuat dari bagian atas tubuhnya, masing-masing jarum memiliki panjang 37 sentimeter.
Para peneliti menduga jarum itu digunakan sebagai kerangka untuk mendukung tubuhnya, mirip seperti kerangka pada tenda. C. acula bukan jenis hewan yang bisa bergerak. Cara makannya mirip spons laut, yakni menyaring makanan dari air.
C. acula diperkirakan berusia 550-560 juta tahun, yaitu pada periode Ediacaran. Clites mengatakan hewan-hewan yang hidup pada periode Ediacaran umumnya aneh dan sangat sulit dihubungkan dengan kelompok hewan modern. "Sampai periode Cambrian, semua jenis hewan bertubuh lunak dan tidak memiliki bagian keras. Tapi Coronacollina memiliki bagian tubuh yang keras," kata Clites. "Coronacollina menjadi bukti tegas organisme makroskopik pertama pada periode Ediacaran yang memiliki struktur rangka."
Nasib hewan Ediacaran selama ini menjadi bahan perdebatan di kalangan ilmuwan. Banyak temuan menunjukkan hewan-hewan itu gagal bertahan hidup dan punah sebelum terjadinya ledakan kehidupan pada periode Cambrian. Saat itu semua kelompok utama hewan terbentuk secara cepat.
Namun para peneliti mengatakan, C. acula dibentuk dengan cara yang sama seperti spons laut yang ditemukan pada periode Cambrian. Temuan itu bisa menjawab rantai yang hilang antara periode Ediacaran dan Cambrian dan mengisyaratkan bahwa tidak semua hewan Ediacaran lenyap tanpa jejak.
"Coronacollina tidak hanya dapat diidentifikasi dan dibandingkan dengan spons laut, hewan yang paling mirip, tapi juga dapat dibandingkan dengan Choia, spons laut yang hidup pada awal periode Cambrian," kata Clites.
Clites menambahkan, temuan ini dapat menjelaskan evolusi awal kehidupan di bumi serta membantu para ilmuwan meneliti kemungkinan adanya kehidupan di tempat lain di alam semesta. "Memahami bentuk awal hewan di bumi dapat membantu kita mengenali struktur serupa di planet lain yang mungkin tidak diperhatikan," kata dia.
LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB