TEMPO.CO, Baltimore - Seorang pria mengenakan pakaian ala panda serta membalut tubuhnya dengan bahan peledak palsu dan aluminium dibaluri cokelat melakukan penembakan di stasiun televisi Baltimore. "Dia juga memakai kacamata hitam dan masker," kata polis, Kamis, 28 April 2016.
Polisi menjelaskan, tidak jelas apa yang merasuki pria 25 tahun tersebut hingga memasuki ruang stasiun televisi berita Baltimore. "Dia ingin siaran," ucap polisi. Lalu pria itu menembak dan melukai staf stasiun televisi setelah terjadi perdebatan dengan mereka.
"Mengapa dia melakukan itu?" tanya juru bicara polisi Baltimore, Amerika Serikat, T.J. Smith. "Kami tidak tahu jawabnya."
Insiden itu dimulai sekitar pukul 13.20 waktu setempat setelah polisi mendapat pengaduan lewat telepon tentang seorang pria yang mengenakan pakaian panda dibalut bahan peledak muncul di ruang petugas siaran FOX 45.
Di ruangan tersebut, ujar Direktur Berita FOX 45 Mike Tomko kepada wartawan, dia ingin informasi yang adil mengenai masalah Panama Papers. Panama Papers adalah dokumen tentang sejumlah pemimpin dunia dan pengusaha yang menyimpan kekayaan dan memiliki perusahaan offshore untuk menghindari pajak.
"Apa yang diinginkan masih kami dalami," ucap Smith.
Pria penyelinap ini mengaku memiliki bom dan sebuah pesan untuk diperdengarkan sebelum ditangkap petugas keamanan gedung, Jounal Apostolides.
Insiden ini membuat seluruh staf, karyawan, dan tamu dievakuasi dari gedung sebagai langkah pengamanan. Sejumlah karyawan bahkan sempat menyaksikan drama yang tidak biasa itu dari ruang kerja, termasuk penyerbuan polisi dan helikopter di atas gedung.
Saat yang hampir bersamaan, ujar Smith, sebuah mobil di luar stasiun televisi itu terbakar. Polisi yakin penyusup itu pelakunya. "Pria ini dibedil penembak jitu. Namun belakangan, ada laporan bahwa dia ditembak tiga petugas keamanan."
CNN | CHOIRUL AMINUDDIN