TEMPO.CO, Rajasthan - Sebanyak 47 ribu pedagang tenda pernikahan di Kota Rajasthan, India, sepakat tidak akan membiarkan anak-anak dinikahkan. Para pedagang tenda pernikahan Kiraya Vyavsai Samiti memastikan akan meminta orang tua pengantin laki-laki dan perempuan menunjukkan sertifikat kelahiran kedua pasangan pengantin.
"Ketika seseorang akan menyewa tenda dan dekorasi lain, kami akan lebih dulu meminta sertifikat kelahiran anak-anak mereka untuk memastikan tidak terjadi pernikahan anak-anak. Jika ada orang atau sekelompok orang memberikan informasi yang salah, kami segera memberi tahu polisi terdekat dan aparat pemerintah lain untuk melakukan intervensi," kata Ravi Jindal, pemimpin Kiraya Vyavsai Samiti.
Seperti dikutip dari India Times, 25 April 2016, jika menemukan terjadi pernikahan dalam usia anak-anak, mereka langsung memberi tahu polisi terdekat.
Menjelang perayaan besar umat Hindu, Akha Teej, yang dirayakan setiap minggu terakhir April hingga minggu pertama Mei, warga desa dan dusun banyak menggelar pernikahan anak-anak mereka.
Mereka percaya bahwa menikahkan anak mereka menjelang Akha Teej memberikan keberuntungan. Karena itu, jumlah kasus pernikahan usia anak-anak begitu banyak.
INDIA TIMES | MARIA RITA