Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Buruh, Jurnalis di Bandung Mengaku Belum Sejahtera

image-gnews
(ki-ka) Ketua WFB Djuli Pamungkas, Ketua AJI Bandung, Adi Marsiela, dan Ketua PFI Bandung usai melakukan orasi pada Hari Buruh di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 1 Mei 2016. Mereka juga menghimbau pada seluruh wartawan agar merintis pembentukan serikat pekerja di perusahaannya masing-masing. TEMPO/Prima Mulia
(ki-ka) Ketua WFB Djuli Pamungkas, Ketua AJI Bandung, Adi Marsiela, dan Ketua PFI Bandung usai melakukan orasi pada Hari Buruh di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 1 Mei 2016. Mereka juga menghimbau pada seluruh wartawan agar merintis pembentukan serikat pekerja di perusahaannya masing-masing. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Purwakarta - Sekitar 50 orang jurnalis dari tiga organisasi wartawan memperingati Hari Buruh Internasional dengan berunjuk rasa di depan gerbang Gedung Sate, Bandung, Ahad, 1 Mei 2016. Aliansi Jurnalis Independen, Pewarta Foto Indonesia, dan Wartawan Foto Bandung yang tergabung dalam Solidaritas Jurnalis Bandung menuntut peningkatan kesejahteraan jurnalis.

Anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bandung Fauzan Abdul Syukur menyebutkan dalam orasinya, pertumbuhan industri media di Indonesia tidak dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan jurnalis. Bahkan pada kurun 2015-2016, jumlah kasus pemutusan hubungan kerja cenderung meningkat.

Selain upah atau gaji, jurnalis kontrak khususnya mempertanyakan ketiadaan jaminan sosial dari perusahaan media. “Belum lagi permasalahan gaji dibawah UMK (upah minimum kota/kabupaten) dan tidak ada jaminan sosial,” katanya.

Jaminan sosial itu yakni meliputi kesehatan, kecelakaan kerja, pensiun, jaminan hari tua. Solidaritas Jurnalis Bandung mengajak jurnalis untuk memperingati May Day. Tujuannya agar kesejahteraan jurnalis dan pekerja media bisa didesak untuk diperbaiki perusahaan media, serta menghentikan segala pelanggaran ketenagakerjaan dengan dalih apa pun.

Peringatan May Day tersebut juga agar publik kritis terhadap media, dan pemerintah pusat maupun daerah aktif mengawasi dan mengaudit hubungan industrial di sektor media. Solidaritas Jurnalis Bandung juga mengajak pekerja media membentuk serikat pekerja di perusahaan tempatnya bekerja.

Selain wartawan, peringatan May Day juga digelar sejumlah organisasi buruh di depan gerbang Gedung Sate. Dijaga puluhan polisi, aksi unjuk rasa yang mulai ramai pukul sekitar 09.00 WIB tidak sampai menutup Jalan Diponegoro. Lalu lintas kendaraan berjalan normal tanpa kemacetan hingga sekitar pukul 10.00 WIB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Purwakarta, peringatan hari buruh dilakukan dengan berdiskusi sambil makan. Ratusan buruh dari berbagai elemen organisasi buruh itu menghelat May Day dengan melakukan diskusi santai bareng Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, di Taman Maya Datar, Alun-alun Kiansantang, Ahad siang.

Sambil berdiskusi, mereka melahap suguhan soto ayam, surabi dan tahu sumedang yang tersaji di sekitar lokasi diskusi sambil bersila di atas karpet. Meski terkesan santai, diskusi tetap berlangsung dengan tema serius.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Muslim Indonesia (FSPMI) Purwakarta, Fuad B.M, mengatakan, pada peringatan hari buruh, mereka tetap menolak PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan. Sebab, Fuad menjelaskan, isinya peraturan tersebut banyak sekali pasal yang sangat merugikan buruh. "Kami juga menuntut agar Pengadilan Hubungan Industri yang berkedudukan di Bandung dibubarkan. Sebab setiap bersengketa buruh selalu kalah bahkan persentasinya nol persen," katanya.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan bahwa kondisi buruh di sektor formal di daerahnya sudah lebih baik ketimbang sebelumnya. Yang perlu lebih diperhatikan adalah nasib para buruh informal yang keberadaannya nyaris belum teradvokasi. "Saya merasa sedih adanya ketimpangan upah yang jomplang, antara buruh formal dengan buruh informal sperti pembantu rumah tangga, industri non formal, buruh serabutan, mereka harus terus diadvokasi," kata Dedi.

ANWAR SISWADI | NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

1 Mei 2023

Ilustrasi pilot. Shutterstock
Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

Selain lazim di peringatan Hari Buruh Internasional, May Day atau Mayday juga untuk merujuk ke kondisi kritis seperti di kedaruratan penerbangan.


May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

1 Mei 2023

Ribuan peserta aksi May Day berbaris sepanjang jalan di kota Los Angeles, (1/5). Dalam perayaan hari buruh internasional ini mereka menuntut reformasi kebijakan imigrasi di Amerika. (AP Photo/Jae C. Hong)
May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

Kerusuhan Haymarket adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja internasional, muasal May Day.


Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

30 April 2023

Ilustrasi buruh. Pixabay
Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

Labour Day atau Hari Buruh mengindikasikan kebijakan Hari Buruh Nasional Amerika Serikat untuk melawan pengaruh May Day yang sarat gerakan sosialisme.


Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

30 April 2023

Massa Gerakan Butuh Bersama Rakyat (Gebrak) dan KASBI memperingati Hari Buruh International dengan longmarch menuju Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019. Salah satunya tuntutan tersebut adalah pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) No 78 Tahun 2015.  TEMPO/Subekti.
Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

Makna peringatan Hari Buruh atau yang juga dikenal dengan May Day. Ketahui juga sejarah terbentuknya hari tersebut baik di dunia maupun di Indonesia.


Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

30 April 2023

Ilustrasi demo buruh. TEMPO/Subekti
Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

Sejarah Hari Buruh Sedunia atau International Workers Day of May merupakan sejarah perjuangan kelas buruh dalam memperjuangkan haknya.


Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

31 Maret 2022

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam acara Kongres X KSPSI, Rakernas KSPSI dan Munas SP Pariwisata-KSPSI di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

Hubungan Industrial Pancasila efektif dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis.


Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

15 Oktober 2021

Aurra Kharisma berhasil keluar sebagai runner up ketiga Miss Grand International 2020. Malam puncak kontes kecantikan tersebut digelar di Bangkok, Thailand, Sabtu, 27 Maret 2021. Instagram/@Aurrakharisma
Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

Kontes kecantikan terus dilanggengkan hingga sekarang. Kontes kecantikan sendiri mempunyai sejarah yang panjang.


Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI

3 Mei 2021

Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI

Walikota Semarang menyampaikan kekhawatiran para pekerja terkait UU Cipta Kerja. Antara lain sistem kerja kontrak, praktik outsourcing, dan waktu kerja yang eksploitatif


May Day 2020, 5 Film Ini Mengulik Perjuangan Buruh

1 Mei 2020

Film 12 years a slave. aceshowbiz.com
May Day 2020, 5 Film Ini Mengulik Perjuangan Buruh

Berikut 5 film yang menyoroti perjuangan para buruh dan pekerja, yang cocok untuk ditonton di Hari Buruh Internasional atau May Day 2020.


Hari Buruh, Sindikasi Desak Bekraf Buka Ruang Mediasi

1 Mei 2019

Serikat Pekerja Digital dan Industri Kreatif untuk Demokrasi atau Sindikasi mengelar aksi long march memperingati hari buruh. Dalam aksi ini, Sindikasi salah satunya menyuarakan soal dampak revolusi industri 4.0 terhadap pekerja. TEMPO/Dias Prasongko
Hari Buruh, Sindikasi Desak Bekraf Buka Ruang Mediasi

Di Hari Buruh, para pekerja industri kreatif berharap Bekraf membuka ruang mediasi bagi pekerja dengan pemilik perusahaan dan pemerintah.