TEMPO.CO, Jakarta - Pameran buku The Big Bad Wolf Book Sale Jakarta dibanjiri pengunjung. Pameran yang digelar di Hall 10 Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), itu baru pertama kali diadakan di Jakarta.
"Pameran ini sudah tujuh kali dilaksanakan di Malaysia, dan ini baru yang pertama kali digelar di Indonesia. Antusiasme masyarakat sangat luar biasa terhadap pameran buku ini," ucap Presiden Direktur Jaya Retail Uli Silalahi, Minggu, 1 Mei 2016.
Uli mengatakan pameran ini nantinya akan menyasar daerah-daerah lain di Indonesia. Hari ini, pameran tersebut diperkirakan kedatangan pengunjung sebanyak 10 ribu orang.
"Saya kaget, ternyata antusiasme masyarakat begitu besar terhadap buku. Saya harap, sampai 8 Mei nanti, masyarakat bisa lebih banyak mengunjungi pameran ini, sehingga tujuan kita mencerdaskan bangsa bisa tercapai," ujarnya.
Adapun buku yang dipamerkan dalam ajang itu mencapai dua juta buku. Buku-buku itu terdiri atas 1,5 juta terbitan luar negeri dan 300 ribu buku terbitan dalam negeri.
Pameran buku ini juga tercatat sebagai pameran dengan waktu terpanjang. Sebab, tiap hari libur, pameran dibuka 24 jam nonstop. Untuk hari kerja, pameran ditutup pada pukul 23.00 WIB.
"Pameran di Malaysia dibuka 24 jam setiap harinya. Besok kami akan menyesuaikan dengan tutup pukul 23.00 WIB. Dari Kamis sampai Minggu, 8 Mei 2016, akan dibuka 24 jam nonstop," tuturnya.
Uli menambahkan, setiap hari, buku- buku di pameran The Big Bad Wolf Book Sale Jakarta akan berganti judul. Saat ditanya mengapa banyak buku terbitan luar negeri, Uli menjawab, dihadirkannya buku tersebut diharapkan akan menambah wawasan.
"Mudah- mudahan buku yang dihadirkan menambah wawasan masyarakat serta menjangkau kantong pembeli, karena buku yang kami hadirkan di sini sangat terjangkau harganya. Banyak penerbit dunia yang bukunya dihadirkan di sini. Selain itu, penerbit Mizan menjadi salah satu penerbit dari Indonesia yang ikut pameran," kata Uli.
MUHAMMAD KURNIANTO