TEMPO.CO, Jakarta - Curah hujan yang tinggi membuat sejumlah jalan negara di Kalimantan Tengah terendam banjir. Termasuk jalan negara poros tengah yang berada di Desa Bukit Rawi yang berakibat pada kemacetan lalu lintas.
Kondisi ini mengganggu aktivitas masyarakat. "Pemerintah lamban melakukan perbaikan," kata Wayan, warga Kabupaten Barito Selatan, pada Minggu, 1 Mei 2016.
Menurut warga Buntok, Ibu Kota Kabupaten Barito Selatan, bila terjadi banjir, jarak tempuh ke Palangkaraya yang biasanya hanya 4 jam, sekarang harus ditempuh hingga mencapai 7-8 jam.
Kondisi ini jelas menyulitkan Wayan yang harus ke Palangkaraya untuk membeli kebutuhan tokonya. Wayan berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang terendam itu karena kerusakannya telah berlangsung lama.
"Kami sudah mengusulkan pembuatan jalan layang sepanjang 2,5 kilometer kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Balai Besar Jalan dan Jembatan Wilayah VII," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Tengah Leonard Samuel Ampung.
Menurut Leonard, ketinggian air yang mencapai hingga 1 meter membuat jalan negara poros tengah sulit dilalui dan terjadi antrean panjang. Kondisi ini mengakibatkan pasokan barang kelima kabupaten dari Palangkaraya menjadi tersendat dan terjadi kenaikan harga barang.
Pemerintah daerah masih menunggu persetujuan pemerintah pusat terhadap usulan itu. Saat ini yang dilakukan adalah menimbun jalan tersebut yang dananya diambil dari APBN melalui dana rutin Rp 4 miliar.
Leonard menjelaskan, sejumlah jalan nasional yang terendam banjir akibat tingginya curah hujan. Selain Jalan Trans-Kalimantan poros tengah, banjir terjadi di Jalan Trans-Kalimantan poros selatan yang menghubungkan Palangkaraya dengan Kabupaten Katingan.
KARANA WW