TEMPO.CO, Jakarta - Program tol laut ditargetkan dapat meningkatkan kontribusi sektor maritim terhadap produk domestik bruto (PDB). Adanya tol laut ini diharapkan dapat meratakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia timur. Diharapkan kontribusi sektor maritim dapat meningkat dari 15 persen menjadi 70 persen.
“Semestinya, dengan penetapan poros maritim dan tol laut yang dicanangkan Presiden, kontribusi sektor maritim terhadap PDB bisa mencapai 70 persen,” kata Direktur Eksekutif Pormar (Poros Maritim) Indonesia Siswanto dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin, 2 Mei 2016.
Menurut Siswanto, saat ini kontribusi sektor maritim terhadap PDB jauh di bawah Norwegia, yang sudah berada di atas 50 persen. Begitu pun Denmark, yang persentasenya telah mencapai 30 persen. Padahal garis pantai Indonesia merupakan yang terpanjang kedua setelah Kanada, yang panjangnya kurang-lebih 95 ribu kilometer, dengan luas wilayah lautan 5,8 juta kilometer persegi.
Baca Juga: Serikat Pekerja Media Ajak Jurnalis Perjuangkan Upah Layak
Siswanto mengaku kontribusi bidang maritim belum maksimal. Hal ini terjadi lantaran implementasi proyek tol laut masih kurang. Sambil menanti pembangunan infrastruktur, khususnya pelabuhan baru, yang mendukung 13 kawasan industri di luar Jawa yang nilai investasinya mencapai Rp 17,7 triliun, pemerintah sebaiknya memaksimalkan penggunaan pelabuhan/terminal khusus milik BUMN.
Siswanto menambahkan, selama ini ada kapasitas lebih yang bisa dimanfaatkan untuk kargo lain pada pelabuhan khusus industri, seperti milik PLN dan Pertamina. Rata-rata BOR (Berth Occupancy Ratio) pelabuhan khusus itu di bawah 50 persen. "Sisanya, yang 20 persen, semestinya bisa dimanfaatkan untuk kargo lain."
Berdasarkan Road Map Poros Maritim, yang sedang disiapkan, angka 70 persen ini dapat dicapai pada fase ketiga, yakni pada 2025-2030. Berdasarkan rencana tersebut, pada fase pertama 2015-2019, diharapkan kontribusinya bisa mencapai 15-30 persen.
Simak: Tingkatkan Produksi Gas, Lapindo Akan Workover Lima Sumur
Sedangkan fase kedua, pada 2020-2024, diharapkan dapat berkontribusi 30-40 persen dengan nominal Rp 7.490,5-13.870,8 triliun. Pada 2025-2030, diharapkan kontribusi sektor maritim bisa mencapai Rp 14.960,8-23.760,9 triliun.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI