TEMPO.CO, Jakarta - Ibu yang baru memiliki anak sering panik jika melihat bayinya gumoh atau muntah setelah menyusu. Bukanlah hal yang aneh, jika bayi gumoh setelah menyusu.
Pada gumumnya gumoh tidak berbahaya. Istilah kedokteran untuk gumoh ini disebut gastroesophageal reflux, yaitu naiknya isi cairan pada bayi melalui kerongkongan dan keluar lewat mulut. Gumohterjadi karena pergerakan otot di bagian atas perut yang belum sempurna.
Menurut Badriul Hegar Syarief, dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, gumoh pada bayi adalah wajar. Sebanyak 75 persen bayi berusia 0-6 bulan mengalami gumoh satu hingga empat kali sehari. "Kondisi katup pada lambung dan kerongkongan bayi yang belum kuat membuat isi lambung bisa keluar lagi," kata Badrul.
Meski bayi mengalami gumoh, tapi berat badan bayi berkembang secara normal dan bayi juga terlihat happy, tak ada yang patut dicemaskan. Saat gumoh hanya sekitar 10 mililiter susu yang dimuntahkan.
Cara mengatasi gumoh:
- Susui bayi sedikit demi sedikit. Sedikit tapi sering. Jika terlalu lama dan banyak, bayi dapat muntah.
- Bila menggunakan botol, berhentilah setiap 30-50 mililiter (tergantung usia bayi).
- Bila menggunakan dot. Gunakan dot yang tepat. Lubang dot jangan terlalu besar ataupun terlalu kecil.Lubang dot terlalu besar, aliran susu cepat. Bila lubang terlalu kecil, aliran susu lambat, sehingga banyak udara ikut terminum oleh bayi.
- Bila mengkonsumsi ASI, berhentilah setiap 5-10 menit. Tergantung kondisi bayi dan kelancaran ASI ibu.
- Pastikan pemakaian popok tidak terlalu ketat, dan tidak menekan perut bayi.
- Setelah menyusui, tidurkan bayi dengan posisi separuh duduk, bagian atas lebih tinggi atau gendong bayi dalam posisi tegak dengan kepalanya di atas bahu. Lalu tepuk-tepuk punggungnya agar ia bersendawa.
- Tambahkan serelia beras pada makanan bagi bayi yang sudah mulai diberi makanan pendamping ASI.
KORAN TEMPO | THE ASIAN PARENT | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Tip Membuat Anak Bahagia
Tip Toilet Training Buat Bayi
Deteksi Suasana Hati Anak Lewat Warna