TEMPO.CO, Yogyakarta - Polisi dikabarkan telah menangkap pelaku pembunuh Feby Kurnia, mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM). Kabar penangkapan tersebut beredar melalui grup WhatsApp Selasa, 3 Mei 2016. Pelakunya adalah petugas kebersihan di kampus itu.
Saat dikonfirmasi, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Sepuh Siregar tidak secara tegas membenarkan kabar tersebut. Dia hanya mengatakan pada Rabu besok akan dirilis langsung oleh Kepala Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Wah tahu dari siapa, dari mana info itu. Besok saja, ini Kapolres sedang mengadap Kapolda, besok akan dirilis di Polda," kata Sepuh Siregar saat dihubungi, Selasa malam, 3 Mei 2016.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Hudit Wahyudi membenarkan kabar itu. Kabar penangkapan pelaku pembunuhan itu benar. "Sudah ditangkap, akan dirilis langsung oleh Kapolda besok," kata dia.
Dalam pesan WhatsApp yang beredar, pelaku berinisial EA, 26 tahun, warga Pleret, Bantul. Secara kronologis, Feby yang bernama lengkap Feby Kurnia Nuraisyah Siregar itu pada Kamis, 28 April masuk ruang kuliah 507 gedung S2 dan S3 di lantai lima sekitar pukul 06.00 WIB. Sedangkan petugas kebersihan itu sedang bersih-bersih di ruang sebelahnya, ruang 506.
Saat korban ke kamar mandi, pelaku membuntuti dari belakang. Saat ia masuk, pelaku ikut masuk dan mencekik leher korban itu. Setelah melakukan perbuatan itu, korban dibopong masuk ke toilet paling ujung. Pintu lalu dikunci dari luar.
Sebelumnya, pelaku penggasak dua HP, surat kendaraan bermotor serta baterai cadangan (power bank) milik korban. Selain itu juga mengambil kunci sepeda motor. Pelaku kemudian melanjutkan kembali pekerjaan membersihkan hingga pukul 08.30 dan bertemu saksi bernama M, rekan sepekerjaan dan berpesan bahwa toilet ujung tidak boleh dibuka karena kerannya rusak.
Kemudian pelaku membawa sepeda motor milik korban dan menitipkan di terminal bus Giwangan karena searah dengan jalan ke rumahnya. Lalu dia kembali ke kampus untuk menyelesaikan pengumpulan data ke mandor/pengawas.
Dalam posting-an yang beredar itu, disebutkan pada Jumat 29 April 2016, pelaku tetap masuk bekerja seperti biasa pukul 04.30 dan saat bekerja kembali bertemu dengan saksi M lagi. Ia berpesan supaya tidak membuka toilet ujung. Pada pukul 10.00 WIB, pelaku kembali ke terminal Giwangan untuk memindahkan parkiran di utara.
Pelaku membunuh korban karena alasan tidak punya uang. Polisi menangkap pelaku di pinggir jalan di dekat rumahnya Selasa sore, 3 Mei 2016 sekitar pukul 16.45. Saat itu pelaku baru mau pulang ke rumahnya.
MUH SYAIFULLAH