TEMPO.CO, Sidoarjo - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi mewajibkan pengemudi bus di Terminal Purabaya, Sidoarjo, menjalani tes urine sebelum mengangkut penumpang libur panjang pada akhir pekan ini.
"Apalagi saat ini lalu lintas sedang padat-padatnya karena libur panjang selama empat hari," kata Wahid saat melakukan inspeksi mendadak di Terminal Purabaya, Rabu, 4 Mei 2016.
Menurut Wahid, tes urine dilakukan untuk mengetahui apakah sopir-sopir tersebut mengkonsumsi narkoba atau tidak. "Kalau sampai mengkonsumsi narkoba, kami beri sanksi," ucapnya.
Selain tes urine, sopir dapat memeriksakan kadar gula darah serta mengukur tensi darah. "Mudah-mudahan semua sopir hasil tesnya baik-baik saja," katanya.
Kepala Subdirektorat Pendidikan Masyarakat dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Adewira Siregar mengatakan tes urine merupakan syarat mutlak sebelum mengemudi. Dia menyambut positif tes urine yang dilaksanakan Dinas Perhubungan Jawa Timur dan Terminal Purabaya. "Tes urine seperti ini harus dilakukan setiap hari," ujarnya.
Adewira berujar sopir bus harus dalam keadaan sehat dan fit saat mengemudi. Mereka dilarang mengkonsumsi narkoba dan minuman alkohol sebelum berangkat. "Demi keselamatan dan kenyamanan penumpang, kalau tidak fit, ya, bisa-bisa buat celaka penumpang," tuturnya.
Salah seorang sopir bus, Sigit Hananto Purnomo, tak keberatan menjalani tes urine. Menurut dia, sopir memang perlu menjalani tes urine, tekanan darah, ataupun kadar gula agar selalu sehat dan dalam kondisi prima saat menyetir. "Tes urine saya negatif, wong saya tak pernah pakai narkoba atau minuman beralkohol," ujarnya.
EDWIN FAJERIAL