TEMPO.CO, Purwakarta - Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memiliki satu destinasi wisata baru di jantung kota ini. Tempat wisata tersebut berada di taman alun-alun Mayadatar bernama Pesanggrahan Pajajaran.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, destinasi arsitektur bangunan Pesanggrahan Pajajaran hampir 100 persen bernuansakan etnik Sunda yang dipadukan dengan seni arsitektur modern. Ada empat leuit atau tempat penyimpanan padi di sudut taman, air mancur dan patung harimau yang pada bagian mulutnya menyemprotkan air mancur. Di semua sudut dan sisi alun-alun di buatkan taman beraneka-rupa bunga-bungaan.
Pada bagian Bale Maya Datar yang terletak di atas taman Pesanggrahan Pajajaran, juga akan dibangunkan sebuah museum mini keramik Plered. "Sebagai bentuk apresiasi dan dedikasi terhadap para perajin keramik Plered," kata Dedi menjelaskan.
Hal lain yang disebutkan Dedi unik dan antik yakni dibangunnya lima pintu berbentuk lorong bawah tanah dengan sebutan Pancaniti yang diambil dari falsafah Pancasila. Menurut Dedi, pembangunan destinasi Pesanggrahan Pajajaran di areal seluas tiga hektare tersebut menghabiskan dana Rp 9 miliar. "Dananya berasal dari donatur swasta," katanya.
Destinasi wisata Pesanggrahan Pajajaran berada tepat di depan pendopo Pemkab Purwakarta itu, akan dibuka untuk umum setiap hari Senin-Jumat mulai pkl. 06.00-09.00 pagi, lalu jam 16.00-18.00 sore dan pkl.19.30-20.30 malam. Ada pun sepanjang hari libur Ahad dibuka sepanjang hari hingga malam.
“Silakan bebas datang pada jam tersebut. Mau pre-wedding silakan mau akad nikah di pendopo juga silakan. Semuanya gratis," tutur Dedi berprromosi. Taman baru ini rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pada Agustus 2016.
NANANG SUTISNA
