TEMPO.CO, Washington DC - Para ilmuwan yang mendeteksi langsung untuk pertama kalinya gelombang gravitasi mendapat hadiah US$ 3 juta (Rp 39,7 miliar).
Pada Februari, para peneliti proyek Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) mengumumkan bahwa detektor mereka telah merekam bukti gelombang gravitasi—riak pada struktur ruang-waktu. Keberadaan gelombang gravitasi ini telah diprediksi oleh Albert Einstein pada 1916 dalam teorinya tentang relativitas umum.
“Riak tersebut dihasilkan oleh merger dari dua lubang hitam, yang masing-masing memiliki sekitar 30 kali massa matahari,” kata anggota tim LIGO.
Berita penemuan itu menyebar cepat di seluruh dunia, mengagetkan para ilmuwan dan orang awam. Kini, tim tersebut mendapat US$ 3 juta dalam bentuk penghargaan khusus dari Breakthrough Prize Foundation.
"Penemuan ini memiliki makna besar. Pertama, sebagai bukti terhadap relativitas umum dan prediksi interaksi lubang hitam, dan kedua sebagai awal dari astronomi baru yang akan mengungkapkan alam semesta melalui media yang berbeda," ujar astrofisikawan Stephen Hawking, yang memenangi hadiah khusus serupa pada 2013. "Tim LIGO layak mendapat Penghargaan Penemuan Khusus."
Baca Juga:
Tiga pendiri proyek LIGO—Ronald Drever dan Kip Thorne dari California Institute of Technology di Pasadena, serta Rainer Weiss dari Massachusetts Institute of Technology di Cambridge—akan berbagi US$ 1 juta. “Sisanya, US$ 2 juta, dibagi di antara 1.005 penulis laporan penemuan itu, serta tujuh orang lain yang berkontribusi penting untuk upaya LIGO,” tutur perwakilan Breakthrough Prize.
The Breakthrough Prize Foundation memberikan penghargaan tahunan US$ 3 juta pada Life Sciences (hingga lima per tahun), Fisika Fundamental (satu per tahun) dan Matematika (satu per tahun), serta hadiah "khusus" yang dapat diberikan setiap saat. Tim LIGO mendapat hadiah khusus dalam Fisika Fundamental.
"Prestasi luar biasa ini memungkinkan kita mengamati untuk pertama kalinya beberapa cara kerja yang luar biasa dari teori Einstein," ucap Edward Witten, Ketua Komite Pemilihan Fisika Fundamental.
SPACE | ERWIN Z.