TEMPO.CO, Bekasi - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mempunyai pengalaman berkesan dengan almarhumah Tutty Alawiyah. Sembilan bulan lalu, ia mendatangi mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu untuk berkonsultasi mengenai permasalahan Jakarta.
"Terakhir bertemu sembilan bulan lalu. Banyak bertanya soal Jakarta, karena beliau tokoh Betawi asli," kata Sandiaga saat datang ke rumah duka di Jalan Raya Jati Waringin Nomor 51, Pondok Gede, Bekasi, Rabu, 4 Mei 2016.
Ia dinasihati untuk membangun umat dengan pendidikan. Soalnya, almarhumah mempunyai pandangan bahwa membangun ekonomi umat baru bisa dilakukan dengan pondasi pendidikan yang kuat. Dengan pondasi pendidikan itu bisa menciptakan ekonomi yang mandiri.
"Saya tetap menjalin hubungan dengan keluarga almarhumah. Sebab, saya dan putranya juga sama-sama punya usaha dan bekerja sama," ucapnya.
Sandiaga berujar, meninggalnya Tutty membawa duka bagi seluruh umat di Indonesia. Bahkan Indonesia kehilangan ulama besar perempuan. Ia melihat Tutty sebagai tokoh pendidikan yang tidak mudah lelah.
Selain itu, dengan kerja kerasnya di dunia pendidikan, Tutty membantu mengangkat dan memberdayakan umat. "Semoga generasi muda bisa terinspirasi dari kerja dan karya yang sudah dihasilkannya," tuturnya.
Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah tersebut meninggal di Rumah Sakit MMC, Jakarta, Rabu 4 Mei 2016. Tutty meninggal pada usia 74 tahun setelah sebelumnya sempat dioperasi dan dirawat di rumah sakit selama tiga pekan karena gangguan usus besar.
IMAM HAMDI