TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum warga Bidara Cina, Yusril Ihza Mahendra, menghadiri acara syukuran warga Bidara Cina di Jalan Sensus Raya, RW 04, kawasan Bidara Cina, Otista, Jakarta Timur, Selasa, 3 Mei 2016. Syukuran ini untuk merayakan kemenangan mereka atas gugatan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Pengadilan Tata Usaha Negara.
Yusril mengatakan kemenangan warga Bidara Cina merupakan kemenangan rakyat kecil atas pemerintah yang zalim. Bahkan, Yusril menambahkan, ada hal lucu terkait dengan kekalahan Ahok—sapaan Basuki—dalam perkara hukum tersebut.
Baca juga:
Misteri Pembunuhan Mahasiswi UGM Terungkap, Pelaku Ditangkap
Geram, Sonny Tulung Segera 'Telanjangi' Pengganggu Cindy
"Ini bukan SARA ya. Saya mengatakan, kok dari segi bahasa lucu. Gubernur Ahok keok sama warga Bidara Cina. Gubernur kita kan namanya Ahok. Nah, ini kampung kan Bidara Cina, itu saja. Jadi ini suatu perlawanan dari segi hukum dan kenyataannya," kata Yusril.
Dalam orasinya, Yusril mengaku tidak pernah meminta bayaran sedikit pun kepada warga Bidara Cina. Ia siap membela rakyat yang tertindas apabila rakyat ada di posisi yang benar.
"Enggak ada urusannya mau jadi atau enggak. Namun, kalau ada rakyat yang tertindas dan mereka ada di posisi yang benar, akan saya bela. Kenyataannya, kita bela dengan cuma-cuma. Tidak ada yang saya mintai bayaran," ujar Yusril.
Baca: Kalah di PTUN, Ahok Tetap Bongkar Bidara Cina
Samaudin, perwakilan warga Bidara Cina, meminta Yusril menandatangani perjanjian dengan warga Bidara Cina. Inti perjanjian itu adalah tidak ada penggusuran apabila Yusril menjadi Gubernur DKI Jakarta nanti. "Kami ingin Bang Yusril menandatangani perjanjian ini. Kita mencari pemimpin yang santun dalam bertutur kata dan tidak semena-mena," tutur Samaudin.
NIKOLAUS HARBOWO | SUSENO
Baca juga:
Geram, Sonny Tulung Segera 'Telanjangi' Pengganggu Cindy
Mahasiswa Bunuh Dosen Medan: Inilah Motif dan Sifat Pelaku