TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump otomatis terpilih menjadi calon presiden dari Partai Republik. Namun Trump tidak akan mendapat dukungan dari dua mantan Presiden Amerika dari Partai Republik, George H.W. Bush dan George W. Bush.
Juru bicara kedua mantan presiden tersebut mengatakan duo Bush memilih tidak terlibat dalam pemilihan umum 2016. “Presiden George W. Bush tidak akan berpartisipasi atau berkomentar tentang pemilihan presiden,” kata juru bicara George W. Bush, Freddy Ford, seperti dilansir Guardian, Kamis, 5 Mei 2016.
George H.W. Bush juga memberikan pernyataan yang sama. “Di usia 91 tahun, Presiden Bush pensiun dari politik,” kata juru bicaranya, Jim McGrath.
Donal Trump menjadi satu-satunya calon dari Partai Republik setelah Gubernur Ohio John Kasich mundur jadi calon presiden. Ted Cruz, calon lainnya, juga memilih mengakhiri kampanye karena kalah telak di Indiana.
Muncul prasangka bahwa keputusan ayah dan anak mantan presiden tersebut dilakukan karena kandidat pilihan mereka, Jeb Bush, gagal maju. Jeb, anak George H.W. Bush, berulang kali diserang selama kampanye Trump. Trump menyebutnya lemah dan mengejeknya sebagai orang yang membuat malu keluarga.
Trump juga menyerang George W. Bush. Ia menuduh George W. berbohong mengenai keberadaan senjata pemusnah massal di Irak. “Mereka bohong. Tidak ada senjata pemusnah massal di sana,” kata Trump dalam debat di Greenvile, South California, Februari lalu.
Selain kedua mantan presiden, senator Dean Heller dari Nevada dan Ben Sasse dari Nebraska memastikan tidak akan mendukung Trump. Senator lain, Kelly Ayotte dari New Hampshire dan Rob Portman dari Ohio, mengatakan akan mendukung calon dari Republik, tapi tidak mendukung Trump.
Dalam survei terbaru yang dikeluarkan CNN, nominator dari Demokrat, Hillary Clinton, lebih unggul dari Trump. Clinton mendapatkan suara 54 persen sementara Trump hanya 41 persen.
GUARDIAN | VINDRY FLORENTIN