Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yayasan Syamsi Dhuha Hadirkan Senam Khusus Penyandang Lupus

image-gnews
Penggagas Syamsi Dhuha, Dian Syarif (kiri), saat saat peresmian Low Vision Center, Bandung, 22 April 2016. Low Vision Center juga memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan akses penderita low vision pada peranti digital modern. TEMPO/Prima Mulia
Penggagas Syamsi Dhuha, Dian Syarif (kiri), saat saat peresmian Low Vision Center, Bandung, 22 April 2016. Low Vision Center juga memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan akses penderita low vision pada peranti digital modern. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Yayasan Syamsi Dhuha, Bandung, dan relawan membuat senam khusus bagi penderita  penyakit lupus (odapus). Senam khusus yang belum pernah ada sebelumnya itu hasil kerjasama Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (FPOK UPI), Bandung. Gerakan senam yang hampir selama 30 menit terdiri dari tiga bagian, yakni pemanasan, gerakan inti, dan relaksasi.

Ketua Yayasan Syamsi Dhuha Dian Syarif mengatakan, senam khusus tersebut untuk memenuhi keinginan lama para odapus. Selain agar tubuh senantiasa bugar, senam khusus ini untuk mengurangi dampak penyakit lupus seperti nyeri dan kekakuan sendi. “Penyempurnaan senam akan terus kami lakukan, yang penting ada keberanian untuk melahirkan sesuatu yang baru”, ujarnya, Jumat, 6 Mei 2016.

Konsultan relawan dari tim FPOK UPI, Lucky Angkawidjaja menyebutkan gerakan senam untuk penderita lupus ini dirancang untuk melatih pernafasan dan peregangan agar persendian odapus yang kerap terasa kaku akan bisa dilemaskan melalui latihan teratur. “Senam ini telah diuji cobakan kepada para odapus dengan rentang usia 20-60 tahun,” ujarnya.

Yayasan Syamsi Dhuha yang peduli dengan odapus dan penyandang low vision (penglihatan terbatas) akan meluncurkan Senam Lupus itu Sabtu, 7 Mei 2016. Sebelumnya pada 5 Mei lalu, yayasan menayangkan gerakan lengkap senam tersebut di Youtube. Peluncuran senam itu terkait dengan peringatan Hari Lupus Sedunia pada 10 Mei 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter pemerhati lupus dari RS Hasan Sadikin, Bandung, Andri Reza Rahmadi mengatakan, jumlah penyandang Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau lupus di Indonesia lebih dari 400 ribu orang. Lupus dapat mengenai siapa pun tanpa memandang usia, jenis kelamin, ataupun etnis tertentu.

Lupus adalah penyakit yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh dan bukan penyakit menular, namun dapat mengancam jiwa. “Sekarang ada lebih dari 5 juta penyandang Lupus di seluruh dunia dengan pertambahan 100.000 kasus baru setiap tahunnya,” katanya.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pendaftar UTBK 24.889 Orang, UPI Sebar Lokasi Ujian di Enam Kampus

1 hari lalu

ilustrasi Universitas Pendidikan Indonesia. ANTARA/Dian Hardiana/Andi Bagasela/Saras Krisvianti
Pendaftar UTBK 24.889 Orang, UPI Sebar Lokasi Ujian di Enam Kampus

Lokasi ujian peserta UTBK bertempat di kampus pusat UPI Bandung dan lima kampus daerah.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

6 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

7 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Nerdasarkan Prestasi. FOTO/X
10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

11 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


UPI Bandung Buka Program Studi Baru Ilmu Hukum, Tahun Lalu Kedokteran

21 hari lalu

ilustrasi Universitas Pendidikan Indonesia. ANTARA/Dian Hardiana/Andi Bagasela/Saras Krisvianti
UPI Bandung Buka Program Studi Baru Ilmu Hukum, Tahun Lalu Kedokteran

Program jenjang sarjana itu bernaung di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI Bandung. Pendaftaran hanya lewat Jalur Mandiri.


Ini Hasil SNBP 2024 di UPI Bandung, PTN dengan Peminat Terbanyak Nasional

21 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Nerdasarkan Prestasi. FOTO/X
Ini Hasil SNBP 2024 di UPI Bandung, PTN dengan Peminat Terbanyak Nasional

Ada tiga program studi di UPI Bandung yang memiliki tingkat keketatan tinggi bahkan tertinggi secara nasional di Indonesia dalam SNBP 2024.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

37 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

45 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

45 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?