TEMPO.CO, Damaskus - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah, menggunakan upacara pernikahan stafnya dengan seorang wanita Suriah sebagai ajang mempromosikan budaya Nusantara.
Pernikahan antara Munawar Juanan Raden, staf KBRI dengan seorang wanita Suriah bernama Douha Muawiyah Kharraji tersebut dilangsungkan di aula KBRI di kota Damaskus dengan suasana pernikahan ala Indonesia.
Upacara pernikahan tersebut dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Suriah Djoko Harjanto, staf KBRI, mahasiswa, keluarga dari masing-masing mempelai, masyarakat Indonesia, warga Suriah dan warga asing non-Suriah.
Acara berlangsung khidmat dan meriah dengan didahului pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran. Setelah selesai akad nikah, dilanjutkan dengan sambutan mewakili KBRI dan keluarga.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian selamat dari seluruh hadirin kepada kedua mempelai yang terlihat menawan mengenakan pakaian adat Betawi. Selain pengantin, panitia dan pengisi acara resepsi pernikahan tersebut yang berasal dari Perhimpunan Pelajar Indonesia, turut dibalut berbagai pakaian adat dari seluruh Indonesia.
Langkah tersebut terbilang cukup efektif di tengah keterbatasan KBRI Damaskus melakukan promosi budaya Nusantara di negara yang telah dilanda krisis dan perang hampir selama empat tahun tersebut.
"Diharapkan warga Suriah dan warga asing non-Suriah yang menghadiri resepsi pernikahan ini, dapat semakin mengenal pakaian khas, adat istiadat dan kearifan lokal secara halus," kata Dubes Djoko Harjanto.
Resepsi kemudian ditutup dengan foto bersama serta hiburan khas Indonesia dan ramah tamah di aula KBRI Damaskus.
KBRI DAMASKUS|YON DEMA