Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekali Gali, Petani Sragen Ini Dapat Rp 25 Juta. Kok Bisa?

image-gnews
Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Iklan

TEMPO.CO, Sragen -Setu Wiryorejo, 55 tahun, melangkah keluar dari rumahnya yang berdinding kayu, tanpa jendela, dan berlantai tanah. “Hanya tas dan linggis ini bekal saya mencari nafkah,” kata warga Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ini, dua pekan lalu.

Setu adalah penemu fragmen fosil tengkorak Homo erectus di Sungai Bojong, 700 meter dari rumahnya, 5 Februari lalu. Berdasarkan analisis dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, fosil tengkorak bagian belakang sepanjang 14 sentimeter, lebar 12 sentimeter, dan tinggi 10 sentimeter itu merupakan bagian tubuh H. erectus tipe arkaik, yang hidup 1-1,5 juta tahun silam.

Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak

 Dia ingat betul kejadian tiga bulan lalu itu. Setu dalam perjalanan menuju rumahnya sehabis menanam kacang tanah di sawah tadah hujan miliknya saat melihat batu aneh di Sungai Bojong. “Bentuknya mirip batu cadas, tapi bulat unik,” ujar Setu, mengenang. “Batu itu menyembul di sungai yang airnya semata kaki.”

Bukan kali ini saja Setu menemukan fosil. Sudah sembilan piagam penghargaan dari BPSMP Sangiran diberikan kepadanya karena fosil temuannya, seperti tengkorak banteng, kuda nil, hingga gajah purba.

 Tiga malam sebelum menemukan fosil H. erectus ini, Setu sempat bermimpi aneh. “Saya mimpi mandi di sendang sambil menangkap burung perkutut,” ujarnya. Selama tiga hari dia gelisah memikirkan bunga tidurnya sampai tibalah kejadian siang itu. “Ternyata ini artinya.”

Lantaran sering menemukan fosil, tak sulit baginya menerka benda asing di tengah Sungai Bojong sebagai barang berharga. Berbekal linggis berukuran 150 sentimeter itu Setu mencongkel tanah untuk menggali fosil yang terkubur sebagian. “Setelah itu, saya laporkan ke BPSMP Sangiran,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harry Widianto, bahkan sampai turun langsung ke lapangan untuk turut mengidentifikasi temuan Setu.

Dari hasil identifikasi awal, Harry memperkirakan fragmen fosil tengkorak H. erectus temuan Setu berumur 1-1,5 juta tahun. “Mungkin ini fosil manusia purba tertua di Jawa,” katanya. Butuh waktu sekitar satu hingga dua tahun untuk meneliti fosil itu lebih detail karena melibatkan ahli dari berbagai bidang untuk mengungkap lingkungan dan interaksi sosialnya.


Baca juga:
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa

Tentunya temuan fosil H. erectus tipe arkaik ini merupakan kabar gembira. Sebab, menurut Kepala BPSMP Sangiran, Sukronedi, fosil tipe ini amat langka. Fosil tengkorak serupa pertama kali ditemukan di Situs Sangiran oleh ahli paleontologi asal Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, pada 1936. “Akhirnya, sejarah itu terulang setelah 80 tahun,” kata Sukronedi.

Selain dinilai spektakuler, fosil potongan tengkorak manusia purba tertua di Jawa ini juga menjadi satu-satunya temuan istimewa bagi Setu. Dia diganjar hadiah Rp 25 juta dari BPSMP Sangiran. Sebelumnya, fosil-fosil yang ditemukan Setu, seperti tengkorak banteng, kuda nil, dan kerbau purba, dihargai Rp 1-2 juta. “Uang ini untuk membiayai operasi kelahiran cucu saya,” kata Setu sembari bersiap membajak ladang kacang tanah miliknya.

AMRI MAHBUB | DINDA LEO LISTY (SRAGEN)

 Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Anggota komunitas Bumiayu - Tonjong, pencari dan pelestari fosil purba di museum mini purbakala Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Sejumlah umat Muslim beristirahat setelah ikuti sholat Jumat kedua di Bulan Ramadan ditengah melangsungkan ibadah Umrah di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, 25 Mei 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.


Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

4 Juli 2019

Sejumlah fosil yang disimpan di Museum Buton, Bumiayu, Brebes Jawa Tengah. Di Bumiayu ditemukan fosil homo erectus Bumiayu, yang merupakan manusia purba tertua di Indonesia. (dok.kemendikbud.go.id)
Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.


Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.


Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.


Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.


Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.


Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

24 Mei 2017

Fosil manusia Hominin. Sciencedaily.com
Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia


Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Peneliti melakukan ekskavasi kerangka manusia prasejarah yang diperkirakan berusia 9.500 tahun di Goa Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 22 Maret 2017. Tim dari Balai Arkeologi Jawa Barat melakukan ekskavasi dan menemukan dua kerangka tulang belulang hewan vertebrata, dan perkakas batu, di kedalaman 2,30 dan 2,45 meter dari permukaan tanah di kotak ekskavasi T4S3. TEMPO/Prima Mulia
Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.


Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilustrasi manusia Neanderthal. arthursclipart.org
Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.