TEMPO.CO, Washington, DC - Para peneliti telah menemukan hal mengejutkan tentang Pluto. Setelah Pluto dikategorikan sebagai planet kerdil, ternyata peneliti menemukan perilaku Pluto lebih menyerupai planet dibanding planet kerdil berdasarkan bagaimana ia berinteraksi dengan angin matahari.
Selama terbang lintas New Horizons melalui sistem Pluto pada Juli 2015, instrumen Solar Wind Around Pluto (SWAP) pesawat ruang angkasa itu mengukur apa yang terjadi ketika partikel yang mengalir keluar matahari (angin matahari) berinteraksi dengan atmosfer Pluto.
Hasil temuannya adalah interaksi yang tidak seperti komet halus seperti yang telah diduga sebelumnya, namun lebih mirip perilaku planet/komet hibrida, dengan angin matahari dibelokkan tiba-tiba tapi relatif dekat dengan permukaan yang menghadap angin.
"Ini adalah jenis interaksi yang belum pernah kami lihat sebelumnya di tempat lain di tata surya kita," kata David J. McComas, profesor ilmu astrofisika dari Princeton University dan penulis utama studi tersebut, Selasa, 10 Mei 2016. "Hasilnya menakjubkan."
Anehnya, Pluto mampu mempertahankan jangkauan gravitasi pada atmosfer tipisnya, bahkan saat ion sedang dilucuti angin matahari menjadi ekor panjang (yang sebenarnya juga ditemukan di planet lain seperti Bumi).
"Hasil ini berbicara dengan kekuatan eksplorasi," ujar Alan Stern, peneliti utama New Horizons. "Sekali lagi, kami telah mendatangi jenis tempat baru dan menemukan jenis yang sama sekali baru dari ekspresi di alam."
SPACE | ERWIN Z.