TEMPO.CO, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto bersama Badan Narkotika Nasional Kota Mojokerto memasukkan wawasan tentang narkotik dan obat berbahaya ke kurikulum sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas atau sederajat.
Kurikulum terintegrasi berbasis Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) tersebut diluncurkan Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Kamis, 26 Mei 2016.
Dengan dimasukkannya materi bahaya narkoba ke kurikulum sekolah, diharapkan bisa mencegah, mengurangi, sampai membebaskan remaja dari pengaruh barang haram tersebut. "Agar efektif, wawasan bahaya narkoba ini dimasukkan ke semua mata pelajaran," kata Mas'ud.
Sebagai langkah awal, kata dia, pada tahun ajaran 2016/2017, materi tersebut diterapkan dalam kurikulum SMP dan SMA/sederajat. Materi itu disisipkan dalam semua mata pelajaran, yakni agama, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, biologi, kimia, dan fisika.
Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum tersebut, Dinas Pendidikan Mojokerto melakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada semua guru SMP dan SMA/sederajat. "Bimtek ini penting agar guru-guru paham dan mengerti materi antinarkoba," ujarnya.
Mas'ud menargetkan, dalam tiga tahun ke depan, semua pelajar di Mojokerto bebas dari narkoba. "Setelah SMP dan SMA, wawasan tentang narkoba dan bahayanya juga akan dimasukkan ke kurikulum SD dan TK," tuturnya.
Kepala BNN Kota Mojokerto Ajun Komisaris Besar Suharsi mengatakan, sebelum kurikulum terintegrasi itu diterapkan, pihaknya sudah menguji secara ilmiah melalui workshop bersama para guru dan akademikus dari Universitas Negeri Surabaya. "Materi antinarkoba ini akan terintegrasi dengan semua mata pelajaran," ucapnya.
Suharsi mencontohkan, dalam pelajaran biologi, guru bisa menambahkan wawasan tentang tanaman yang mengandung zat psikotropika, misalnya tanaman ganja, coca, dan opium. "Selain menjelaskan jenis-jenis tanamannya, harus dijelaskan dampak negatifnya. Dengan kurikulum yang terintegrasi ini, kami berharap pelajar tahu tentang narkoba dan penanggulangannya sejak dini," katanya.
ISHOMUDDIN