TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bisnis aplikasi akan cepat melejit, jauh meninggalkan bisnis seluler (jaringan) dan perangkat (telepon pintar) dalam sektor teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Menkominfo di Jakarta, Kamis, 26 Mei 2016, pada 2014, nilai bisnis e-commerce sudah hampir Rp 150 triliun, sama dengan bisnis jaringan.
Pada 2020, nilainya ditargetkan mencapai US$ 130 miliar S atau sekitar Rp 1.500 triliun. "Sedangkan bisnis seluler, dengan pertumbuhan 8-10 persen per tahun, paling pada 2020 (hanya) Rp 300 triliun," katanya.
Sementara itu, bisnis perangkat telepon pintar, yang tahun lalu angkanya sekitar US$ 5 miliar, kini nilainya diperkirakan tetap (stagnan). Sebab, harga perangkat tersebut semakin murah.
"Untuk itu, fokus bisnis ke depan (adalah) aplikasi," ucapnya.
Apalagi dukungan terhadap infrastruktur Internet jauh lebih memadai, seiring dengan proyek palapa ring yang tengah digarap. Dengan demikian, penetrasi bisnis e-commerce akan lebih cepat.
Ia menambahkan, saat ini, masih ada ketimpangan antara Jawa, khususnya Jakarta, dan luar Jawa. Ia mengatakan kemampuan untuk mengakses Internet di Jakarta mencapai 7 mbps. Sedangkan di Maluku dan Papua, hanya sekitar 300 kbps.
Untuk itu, proyek palapa ring, yang ditargetkan selesai pada 1 Januari 2019, akan mengurangi kesenjangan tersebut. Sebab, seluruh ibu kota serta kabupaten/kota telah terkoneksi broadband.
ANTARA