TEMPO.CO, Jakarta - Batik yang menimbulkan kesan tradisional menjadi busana modern di tangan perancang Denny Wirawan. Sebanyak 48 koleksi kolaborasi dengan Balijava Batik Kudus diperagakan di Ballroom Hotel Dharmawangsa pada Rabu, 25 Mei 2016.
"Idenya dari keindahan hutan tropis," kata Denny sesaat setelah peragaan.
Denny banyak bereksplorasi dengan warna-warna alam. Dia banyak menggunakan warna cokelat, hijau, dan sedikit biru tua dalam koleksinya. Dalam sekuen terakhir, Denny lebih banyak bereksperimen dengan warna cokelat tua dan sedikit sentuhan biru.
Denny mengawinkan ciri khas Batik Kudus melalui permainan motif bunga dengan garis geometris. Denny memilih lotus, seruni, soga, dan lung-lungan garuda untuk busananya. "Kali ini saya ingin menonjolkan motif floral yang jadi salah satu ciri khas batik Kudus," katanya.
Batik Kudus terkenal dengan isen-isen rumit dalam proses pembuatannya dan populer pada 1880-1940. Batik ini dipercaya sebagai cikal-bakal batik pesisir yang lebih kaya warna. Batik Kudus juga kental akan motif oriental sebagai akibat pengaruh budaya Cina. Saat ini, Balijava koleksi Batik Kudus, berkolaborasi dengan Denny Wirawan, menciptakan busana ready-to-wear.
Kolaborasi ini berhasil membuat Indonesia “memiliki panggung” dalam Fashion Gallery New York Fashion Week 2016. Perhelatan ini merupakan bagian dari rangkaian New York Fashion Week, yang berlangsung selama sepekan. Denny, yang telah berkarya selama 20 tahun sebagai perancang, menampilkan 15 koleksi busana siap pakai yang berbahan dasar batik Kudus.
DINI PRAMITA