TEMPO.CO, Yogyakarta - Hampir 200 pelari dari 15 negara akan berkompetisi menaklukkan Gunung Merapi dalam lomba lari lintas gunung Goat Run Trail Running Series Merapi pada Sabtu, 28 Mei 2016. "Kami melihat gunung-gunung di Indonesia sangat berpotensi menjadi tujuan petualangan dan wisata olahraga di Asia maupun di Indonesia dengan Trail Running," ujar founder Goat Run, Jeff Ricardo.
Lomba ini terdiri atas dua bagian, yaitu 21k dan 42k. Meski begitu, pendaftaran 42k dibatasi jumlahnya dan peserta harus sudah memiliki pengalaman yang baik.
Untuk cabang 21k, peserta akan menempuh jarak sejauh 21 kilometer, dengan elevasi naik 2.200 meter dan turun 2.210 meter. Meski diberi cut off time (batas waktu finis) selama 9 jam, panitia menantang para pelari memecahkan catatan waktu 5 jam. Nantinya, titik start akan berada di Tlogo Putri, Kaliurang, dan finis di New Selo.
Dan pada kategori 42k, pelari akan menempuh jarak 42 kilometer, dengan elevasi naik 3.000 meter dan turun 3.007 meter. Untuk cut off time, diberi waktu 14 jam, dan peserta ditantang menyelesaikan balapan dalam 8 jam. Untuk 42k, peserta akan berangkat dari Tlogo Putri, Kaliurang, dan finis di tempat yang sama.
Peserta akan mulai berlari pada Sabtu, 28 Mei 2016, pukul 5 pagi. Karena rute akan sangat gelap pada saat perlombaan dimulai, peserta diwajibkan membawa lampu senter. Selain itu, pelari diwajibkan membawa jas hujan dan selimut darurat untuk mencegah hipotermia serta peluit jika tersesat. Karena nantinya juga akan sulit mencari sumber air, setiap pelari diwajibkan membawa botol air minimal 1 liter.
Karena faktor keamanan, rute perlombaan yang semula akan mencapai puncak Merapi diubah. Selain itu, panitia telah mempertimbangkan kembali peletakan pos-pos penjagaan di mana pelari nantinya dapat mengisi ulang botol minum mereka dan menambah kalori tubuh mereka.
Goat Run Trail Running Series adalah seri balap gunung di Indonesia. Goat Run akan diselenggarakan di empat gunung dan waktu yang berbeda dalam satu tahun. Meski begitu, poin dari setiap balapan akan terakumulasi dan juara dengan poin terbanyak akan mendapatkan gelar Mountain Goat serta akan mewakili Indonesia untuk bertanding di kompetisi trail running kelas dunia.
Nama “Goat Run” diambil dari kambing gunung yang dikenal dapat berlari dan mendaki gunung yang tinggi. Goat Run ini diharapkan dapat menjadi ajang melahirkan pelari gunung yang dapat berkompetisi di level Asia.
PRADITYO ADI | JH