TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memamerkan keahliannya mengulek rujak cingur dalam Festival Rujak Ulek, Minggu, 29 Mei 2016. Festival tahunan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Surabaya itu digelar di Jalan Kembang Jepun, Surabaya.
Tiba-tiba, Rizki Nurilawati, gadis tunanetra, yang juga peserta festival, maju ke panggung dituntun ibunya. Melihat Kiki, panggilan akrab Rizki Nurilawati, mendekati panggung, Risma langsung memintanya naik.
Gadis kelahiran 1992 itu berbisik kepada Risma ingin menyumbangkan sebuah lagu dangdut berjudul Laksamana Raja di Laut. Ternyata suara Kiki sangat merdu dan membuat bulu kuduk berdiri. Sebab, di tengah keterbatasannya, ia punya kelebihan. “Ayo bersama-sama kita joget,” kata Kiki sebelum menyanyi.
Risma pun ikut berjoget. Dia berlenggak-lenggok sambil bertepuk tangan. Senyumnya sumringah. Kiki kembali memamerkan kebolehannya. Ia ingin menyanyikan sebuah lagu berirama Mandarin. Sebelum bernyanyi, dia mengucapkan kalimat dalam bahasa Mandarin dengan lancar.
Risma lagi-lagi ikut bernyanyi saat Rizki mendendangkan lagu itu. Risma juga ikut bergoyang sambil tersenyum gembira.
Sukses membawakan lagu Mandarin, guru Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa A Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya ini belum diperkenankan turun panggung. Dia diminta menyanyikan satu lagi lagu khas Surabaya, yaitu Surabaya ciptaan Titik Hamzah.
Risma kembali tersenyum sumringah. Ia dan Kiki langsung duet menyanyikan lagu yang tak bisa dilepaskan dari acara-acara resmi Kota Surabaya itu. Semua peserta festival dan penonton ikut menyanyikan lagu tersebut.
Kiki berterima kasih kepada Risma lantaran sudah diberi kesempatan tampil di panggung Festival Rujak Ulek. Ia mengaku bangga bisa berduet bareng Risma.
“Saya senang sekali, terima kasih, Bu Risma. Semoga Ibu selalu sehat, semakin cantik, dan kuat memimpin Kota Surabaya ini,” tutur Kiki.
MOHAMMAD SYARRAFAH