TEMPO.CO, Monte Carlo - Pembalap Indonesia, Rio Haryanto, kembali gagal meraih poin pada seri keenal balap mobil Formula Satu Grand Prix Monaco, Minggu, 29 Mei 2016. Rio finis di urutan ke-15 atau yang terakhir pada balapan ini.
Rio yang start di urutan ke-19 dari 22 peserta belum dapat meraih satu poin pun hingga seri keenam balapan tersebut. Untuk dapat meraih poin minimal 1 (satu poin), seorang pembalap harus mencapai garis finis di urutan kesepuluh. Rekan Rio asal Jerman di tim balap Manor (Inggris), Pascal Wehrlein, yang start di urutan ke-20, kali ini finis di urutan ke-13.
Seperti halnya Rio, Wehrlein juga belum meraih satu poin pun hingga seri keenam. Menurut tim Manor, Rio kemungkinan hanya akan membalap hingga seri kesebelas karena pembalap Indonesia ini kekurangan modal yang harus disetor ke tim Manor.
Seri kesebelas balapan tahun ini akan berlangsung di Hungaria pada 24 Juli mendatang. Adapun seri ke-21 atau seri terakhir berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 27 November mendatang. Seri ketujuh berikutnya berlangsung di Kanada, 12 Juni mendatang.
Balapan seri keenam di Monaco kali ini diwarnai hujan deras menjelang balapan. Itu sebabnya balapan dimulai saat lintasan masih basah dengan mobil pengaman atau safety car di depan. Pembalap dilarang saling mendahului karena lintasan basah dan bendera kuning dikibarkan di sepanjang lintasan.
Setelah para peserta melintasi trek balap hingga sepuluh putaran di belakang safety car dan lintasan tak lagi tergenang air, balapan pun “dimulai”. Mobil pengamanan meninggalkan lintasan, dan pembalap tim Red Bull dari Australia, Daniel Ricciardo, yang start terdepan melesat meninggalkan para pembalap lain di belakangnya.
Dua pembalap tim Mercedes, Nico Rosberg dan Lewis Hamilton, yang start di urutan kedua dan ketiga melesat menyusul Ricciardo. Sejumlah pembalap tak mampu mengendalikan mobilnya karena lintasan yang basah dan licin, sehingga menabrak pembatas lintasan.
Di antara para pembalap itu terdapat Daniil Kvyat yang memperkuat tim balap Toro Roso. Mobil yang dikemudikan Kvyat menghajar dinding pembatas lintasan pada putaran ke-21 sehingga as dua ban depannya patah.
Seiring dengan jalannya balapan, lintasan balap perlahan mengering sehingga memaksa para pembalap masuk ke garasi (pit stop) masing-masing tim dan mengganti ban mobil mereka menyesuaikan dengan kondisi lintasan. Hal ini menyebabkan Ricciardo kehilangan waktu karena penggantian ban mobilnya yang lamban pada putaran ke-33 dari total 78 putaran.
Saat keluar dari garasi tim-tim peserta, Ricciardo didahului Hamilton. Pembalap asal Inggris juara dunua Formula Satu 2008, 2014, 2015 ini kemudian memimpin di posisi terdepan dan tak memberikan celah sedikitpun pada Ricciardo untuk mendahuluinya.
Hamilton terus memimpin hingga akhir balapan dan tak terkejar oleh pembalap manapun dengan waktu 1 jam, 59 menit, 29,133 detik. Balapan di Monaco ini menempuh jarak 260,286 kilometer.
Ricciardo di urutan kedua dengan waktu terpaut 7,252 detik di belakang Hamilton. Posisi ketiga ditempati pembalap Meksiko yang memperkuat tim Force India, Sergio Perez, dengan waktu terpaut 13,825 detik dari hamilton.
Juara tiga kali balapan di Monaco, Rosberg, harus puas di urutan ketujuh dengan waktu terpaut 93,290 detik. Namun ia masih memimpin dalam pengumpulan angka untuk penghitungan juara dunia Formula Satu 2016 dengan total 106 poin.
Hamilton di urutan kedua dari urutan ketiga sebelumnya dengan 82 poin. Adapun Ricciardo berada di posisi ketiga dengan 48 poin, naik dua anak tangga dari urutan kelima sebelumnya. Bagi Hamilton keberhasilannya memenangi balapan ini merupakan yang pertama tahun ini. Pada lima balapan sebelumnya ia selalu gagal finis terdepan.
FORMULA1 | REUTERS | AGUS BAHARUDIN