TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang Kota Sorong, Papua Barat meminta harga daging sapi di daerah tersebut tidak diturunkan serta tidak disamakan dengan harga di Pulau Jawa.
Menurut Amir, 32 tahun, pedagang Pasar Remu Sorong, yang ditemui Senin, 30 Mei 2016, harga daging sapi di Kota Sorong masih stabil Rp 115 ribu per kilogram.
"Harga tersebut adalah harga standar selama setahun terakhir, dan harga itu tidak memberatkan masyarakat setempat," kata Amir.
Dia mengatakan imbauan Presiden Joko Widodo agar pedagang di seluruh Indonesia dapat menurunkan harga daging sapi Rp 80 ribu per kilogram sangat memberatkan pedagang Kota Sorong.
"Harga daging sapi di Kota Sorong tidak bisa disamakan dengan Pulau Jawa karena Sorong masih mendatangkan daging dari luar daerah dengan biaya transportasi yang cukup mahal," ujar Amir.
Ia menyampaikan, semua pedagang daging sapi di Kota Sorong masih tetap mempertahankan harga Rp 115 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintah Kota Sorong Parjo, yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan harga daging sapi di Kota Sorong masih stabil.
Harga daging sapi di Kota Sorong tidak bisa diturunkan sampai Rp 80 ribu sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo, karena Kota Sorong masih mendatangkan daging sapi dari luar dengan biaya transportasi yang cukup tinggi.
"Apabila pemerintah setempat memaksakan untuk menurunkan harga daging sapi Rp 80 ribu per kilogram, pasti pedagang akan mogok," ujar Parjo.
Pemerintah setempat akan berupaya menekan agar harga tersebut tidak naik selama bulan Ramadan.
ANTARA