TEMPO.CO, Jakarta - Kepala riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi hari ini indeks saham (IHSG) berada dalam posisi support 4.749-4.771 dan resistent 4.835-4.857.
Pembalikan arah, juga laju bursa saham global yang mulai kurang bersahabat, kata Reza, dapat menjadi halangan bagi indeks untuk dapat berbalik menguat.
Volume beli pun kembali berkurang seiring dengan dimanfaatkannya tren kenaikan tersebut untuk profit taking atau aksi ambil untung. "Maka waspadai bila nantinya akan adanya pelemahan lanjutan. Tetap cermati sentimen yang ada," ujar Reza dalam siaran tertulisnya, Rabu, 1 Juni 2016.
Dalam sesi penutupan perdagangan kemarin, IHSG ditutup di level 4,796.87, turun -39.16 poin atau 0,81 persen. IHSG sempat mencapai level tertinggi di angka 4.836,37 dan level terendah 4.792,2.
Setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, laju IHSG akhirnya tumbang seiring dengan aksi profit taking pelaku pasar. Menurut Reza, hal itu terjadi karena laju bursa saham Asia yang mulai bervariasi berimbas pada laju IHSG, sehingga IHSG cenderung mengalami pelemahan.
Menjelang menutup bulan Mei, IHSG terlihat berada di zona merah seiring dengan adanya sentimen terkait rebalancing portfolio akibat saham-saham baik yang bobotnya berubah, serta adanya saham baru dalam indeks MSCI Indonesia. Hal ini membuat beberapa fund manager kembali harus beradaptasi terhadap perubahan indeks MSCI tersebut.
Tak hanya itu, kabar right issue saham-saham dengan market cap besar turut mempengaruhi pergerakan IHSG karena harga saham tersebut akan menyesuaikan dengan harga right-nya.
Sepanjang pergerakan, laju IHSG berbanding terbalik dengan masih adanya aksi beli asing dan laju rupiah yang kembali menguat. Asing tercatat kembali melakukan aksi beli, dari net buy Rp 575,17 miliar menjadi net buy Rp 379,14 miliar.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI