TEMPO.CO, Taipei - Sedikitnya satu orang tewas dan tiga lain terluka setelah Angkatan Laut Taiwan salah melepaskan rudal saat melakukan uji coba. Rudal yang dilepaskan dari atas kapal induk ke arah wilayah Cina pada Jumat, 1 Juli 2016, itu menghantam perahu nelayan.
Rudal tersebut menghantam perahu nelayan seberat 60 ton yang dinakhodai Hsian Li Sheng. Hsian Li Sheng tewas dan tiga awak lain, termasuk warga negara Vietnam dan Filipina, terluka.
Rudal yang menghantam perahu tersebut merupakan buatan dalam negeri yang diberi nama Rudal Hsiung-feng III. Memiliki daya jelajah sejauh 300 kilometer, rudal tersebut terbang sekitar 74 kilometer sebelum jatuh ke dalam perairan Penghu, gugusan kepulauan yang dikuasai Taiwan di Selat Taiwan.
Angkatan Laut menyatakan belum dapat dipastikan bagaimana rudal itu diluncurkan, tapi tidak menutup kemungkinan itu karena kesalahan manusia.
Wakil Laksamana Mei Chia-shu mengatakan penyelidikan awal menunjukkan operasi tidak dilakukan menurut prosedur biasa.
"Penyelidikan awal kami menemukan bahwa operasi itu tidak dilakukan sesuai dengan prosedur normal," kata Mei Chia-shu, sembari menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Selain itu, rudal diluncurkan ketika latihan sekitar pukul 08.10 waktu setempat dari kapal seberat 500 ton yang berlabuh di pangkalan Angkatan Laut di Kota Tsoying dan terbang ke arah Cina.
Kementerian Pertahanan Taiwan telah membenarkan insiden tersebut serta meminta maaf dan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Penyelidikan awal menunjukkan insiden itu telah menyebabkan kematian nakhoda," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Chen Chung-chi, kepada wartawan. "Kami meminta maaf kepada keluarga nakhoda dan ingin menyampaikan belasungkawa kami kepada mereka."
CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA