Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita di Balik Penghentian Permanen Reklamasi Pulau G

Editor

Bagja

image-gnews
Ratusan warga melakukan penyegelan Pulau G, Muara Angke, Jakarta, 17 April 2016. Ribuan nelayan di Muara Angke menggelar aksi menolak kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait reklamasi Teluk Jakarta. TEMPO/Subekti
Ratusan warga melakukan penyegelan Pulau G, Muara Angke, Jakarta, 17 April 2016. Ribuan nelayan di Muara Angke menggelar aksi menolak kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait reklamasi Teluk Jakarta. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Bersama Reklamasi Teluk Jakarta yang dibentuk Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perhubungan, Pemerintah DKI Jakarta, sepakat menghentikan pembangunan Pulau G selamanya. Keputusan 30 Juni 2016 itu diambil setelah Komite mengkaji aspek teknis dan lingkungan pulau yang dibangun Agung Podomoro Grup itu.

Menurut Deputi IV Bidang Koordinasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Safri Burhanuddin, saat keputusan itu diambil Komite setelah menimbang banyak hal. Pemerintah Jakarta, yang diwakili Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar Muadzin Mungkasa sempat meminta pembatalan Pulau G tak permanen.

“Bagaimana kalau redesain?” kata Safri menirukan permintaan Oswar, seperti dikutip Koran Tempo edisi 12 Juli 2016. Menurut Safri, jika redesain ukuran pulau harus diubah secara ektrim, yakni dikecilkan. “Apakah pengembang mau? Karena itu tidak ekonomis,” katanya.

BACA: 8 Dosa Reklamasi Pulau G Menurut Hakim

Maka Komite sepakat menghentikan reklamasi Pulau G secara total dan permanen. Oswar kalah suara dibanding perwakilan lembaga lain. Menurut Safri, Pulau G sangat dekat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Muara Karang, yakni kurang dari 500 meter. Padahal, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian, batas aman zona terlarang adalah 500 meter dari sisi terluar instalasi atau bangunan.

Safri membantah keputusan itu diambil secara sepihak oleh Menteri Koordiantor Kemaritiman Rizal Ramli. Soalnya, dalam materi presentasi rapat Komite yang beredar tercantum Pulau C, D, G, dan N yang  pembangunannya diteruskan dengan sejumlah perbaikan. “Presentasi itu bukan keputusan final,” katanya.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bramantyo Satyamurti Poerwadi, yang juga Ketua Tim Teknis membenarkan keterangan Safri. Menurut dia, tim telah melakukan peninjauan lapangan dan menemukan masalah yang membahayakan lingkungan hidup maupun obyek vital strategis di sekitar Pulau G.

BACA: Pulau G Dihentikan Selamanya, Podomoro Merasa Dihabisi

Bramantyo mengatakan Komite juga menerima surat dari PT PLN pada Juni lalu yang mengkhawatirkan reklamasi bakal mempengaruhi kinerja PLTU Muara Karang, karena pembangkit ini memasok listrik ke Jakarta. “Instalasi vital yang rawan terkena dampak reklamasi diantaranya pipa untuk memasok gas dari lapangan gas Pertamina Hulu Energi ONJW ke pembangkit listrik Muara Karang dan pipa gas dari pembangkit listrik Muara Karang ke Tanjung Priok,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Jakarta masih berupaya membatalkan keputusan itu. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Oswar berkirim surat ke Istana Presiden sehari setelah keputusan Komite.

Soalnya, kata Oswar, reklamasi Teluk Jakarta merupakan satu kesatuan sehingga pembatalan Pulau G akan berdampak pada 16 pulau lainnya. “Kami meminta second opinion kepada Presiden,” kata Oswar saat itu. Hingga Ahad lalu Oswar belum menerima balasan dari Istana Presiden.

BACA: LBH Menilai Ahok Tak Paham Putusan Karena Ingin Lanjutkan Reklamasi

Ketua Tim Lingkungan Reklamasi, San Afri Awang, menilai sangat sulit memutuskan reklamasi Pulau G dilanjutkan. San Afri mengatakan PLTU Muara Karang itu sangat mengandalkan air laut sebagai air baku untuk menghasilkan listrik dan mendinginkan pembangkit. “Apa mungkin pembangkitnya dipindah? Enggak, kan?” kata Direktur Jenderal Planologi Kementerian Lingkungan ini.

San Afri pun menilai pengembang pun akan sulit mengubah desain yang telah dibuat. “Kalau cuma sisa 1–2 hektare, ya, ngapain?” kata dia.

Senior General Manager PT Agung Podomoro Land, Alvin Andronicus, berharap bisa duduk bersama pemerintah mencari solusi supaya pembangunan Pulau G bisa lanjut. "Kami patuh terhadap aturan," kata Alvin.

Alvin mengatakan tak mudah dan butuh waktu panjang mengubah desain pulau. Menurut dia, desain yang ada saat ini pun sudah melewati kajian komprehensif tim profesional. “Jadi bukan asal-asalan,” kata dia.

DEVY ERNIS | LINDA HAIRANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

2 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

16 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

20 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

21 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

21 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

25 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

43 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

43 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.


Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

43 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

Ahok datang bersama istri dan dua anaknya pada pukul 07.10 WIB dengan mobil berwarna hitam.