Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat Tradisi Lebaran Ketupat Trenggalek  

image-gnews
Ilustrasi ketupat. TEMPO/Fahmi Ali
Ilustrasi ketupat. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Trenggalek – Ribuan warga Kabupaten Trenggalek tumpah ruah di sepanjang jalan menyambut peringatan Lebaran ketupat. Lebaran ini bahkan jauh lebih meriah dibanding Idul Fitri mengikuti jejak Mbah Mesir, sang sesepuh desa.

Sejak Selasa malam, 12 Juli 2016, ribuan warga berdesak-desakan di sepanjang jalan protokol ataupun jalan desa di Kabupaten Trenggalek. Pusat keramaian berada di Kecamatan Durenan, yang menjadi cikal-bakal lahirnya tradisi Lebaran ketupat sejak lahirnya kabupaten ini.

Diawali salat duha berjemaah di tiap-tiap masjid dan musala, jemaah menggelar tahlil dan tumpengan dengan sajian lengkap nasi lodho dan ayam kampung. Setelah bersantap bersama, masyarakat pulang ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan ruang tamu. Alih-alih menyediakan kue dan jajanan Lebaran, seluruh warga kompak mengisi meja tamu mereka dengan ketupat, opor ayam, sambal goreng kentang, kacang lotho, dan bubuk kedelai.

Sedangkan di saat bersamaan, ratusan warga dan santri berbaur di halaman Pondok Pesantren Babul Ulum. Di pondok pimpinan Kiai Haji Abdul Fatah Muin itu, sebuah tumpeng raksasa siap diarak keliling desa untuk diperebutkan warga. Mereka menyebutnya dengan ngalap berkah, yakni sebuah kepercayaan mendapat keberkahan ketika memakan bagian tumpeng.

Gelombang massa yang masuk ke wilayah Kabupaten Trenggalek, khususnya Kecamatan Durenan, nyaris tak terbendung usai keriuhan arak-arakan tumpeng. Masyarakat dari berbagai kota berebut masuk demi menyaksikan Lebaran ketupat yang hanya ada di Trenggalek. Namun, tak sedikit dari mereka yang ingin sekedar mencicipi sajian ketupat yang disediakan bebas di tiap-tiap rumah. Tak ada satupun pintu rumah yang tertutup pada hari ini demi menerima kedatangan tamu.

“Baik kenal atau tidak, pemilik rumah wajib mempersilahkan tamunya makan ketupat,” kata Izudin, keluarga pengasuh Pondok Pesantren Babul Ulum, yang merupakan turunan kelima Mbah Mesir, saat ditemui Tempo di rumahnya, Rabu, 13 Juli 2016.

Dia mengisahkan, tradisi Lebaran ketupat ini jauh lebih meriah dibandingkan Lebaran Idul Fitri satu pekan lalu. Pada Idul Fitri, masyarakat Trenggalek justru pulang ke rumah masing-masing atau pergi ke luar kota setelah mengikuti salat id. Namun, memasuki dua hari menjelang Lebaran ketupat, mereka pulang ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan perayaan Lebaran ketupat. Jadi praktis suasana Lebaran ketupat ini jauh lebih meriah dibanding Idul Fitri karena dihadiri sanak keluarga dan masyarakat dari berbagai kota.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Izudin menjelaskan, Lebaran ketupat ini merupakan tradisi yang diteruskan masyarakat dari almarhum Mbah Mesir, pendiri Pondok Pesantren Babul Ulum. Konon Mbah Mesir justru berada di Pendopo mendampingi Adipati Trenggalek seusai salat id untuk menggelar open house. Jadi dia sendiri tak bisa menerima tamu di hari Lebaran sehingga masyarakat memaknainya tak ada kegiatan lanjutan seusai salat id. Mbah Mesir justru membuka rumahnya untuk masyarakat sekitar tujuh hari seelah Lebaran, sekaligus menyediakan ketupat kepada tamunya. “Masyarakat mengikutinya sebagai peringatan Lebaran,” tuturnya.

Bukan hanya keluarga pondok, seluruh warga di Kecamatan Durenan melakukan hal yang sama. Mereka ramai-ramai menyediakan ketupat di hari itu untuk menerima kedatangan tamu. Dan, setelah Pemerintah Kabupaten Trenggalek di bawah kepemimpinan Bupati Emil Elestianto Dardak saat ini, kegiatan Lebaran ketupat diambil sebagai program pariwisata pemerintah dan dilaksanakan di seluruh wilayah Trenggalek.

Keputusan ini diambil setelah melihat banyaknya masyarakat dari luar kota yang datang ke Trenggalek demi menyaksikan perayaan ini. Hal itu terlihat dari penuh sesaknya seluruh ruas jalan di Trenggalek sejak pagi tadi hingga memaksa polisi melakukan rekayasa buka-tutup jalan. Bahkan jalur utama Trenggalek-Surabaya sempat dialihkan sehingga kepadatan masyarakat berkurang.

“Ke depan, pemerintah akan membuat festival ketupat dan menjadikannya program unggulan pariwisata,” kata Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat berkunjung ke Pondok Pesantren Babul Ulum.

Lantas, berapa ketupat yang disediakan di tiap-tiap rumah untuk menjamu pengunjung ini? Sejumlah warga mengaku membuat 10 kilogram beras untuk dijadikan 250 potong ketupat. Mereka tak membatasi siapa pun yang datang hingga persediaan ketupat di rumahnya tandas.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

48 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Cerita Bupati, Ridwan Djamaluddin Tolak Cabut Izin Tambang Emas di Trenggalek

10 Agustus 2023

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Instagram/@avinml
Cerita Bupati, Ridwan Djamaluddin Tolak Cabut Izin Tambang Emas di Trenggalek

Bupati Ipin menolak keras rencana tambang emas itu. Sebaliknya, Ridwan Djamaluddin ingin rencana tambang emas di Trenggalek lanjut.


Peran Ridwan Djamaluddin di Tambang Emas Trenggalek yang Ditolak Bupati Ipin

10 Agustus 2023

Ridwan Djamaluddin. antaranews.com
Peran Ridwan Djamaluddin di Tambang Emas Trenggalek yang Ditolak Bupati Ipin

Ridwan Djamaluddin punya peran dalam rencana tambang emas di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.


Tanah Longsor Landa Kawasan Utama Konsesi Tambang Emas Trenggalek

8 Juli 2023

Warga Trenggalek mendukung Bupati Mohamad Nur Arifin. Mereka cemas penambangan emas berdampak pada hidup ribuan orang.
Tanah Longsor Landa Kawasan Utama Konsesi Tambang Emas Trenggalek

Bencana tanah longsor menimpa kawasan utama konsesi tambang emas di wilayah Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek.


Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

25 Juni 2023

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

Libur long weekend bersamaan liburan sekolah bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata bersama keluarga ke berbagai destinasi.


Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

22 Mei 2023

Warga berebut sesaji yang dilempar oleh masyarakat Suku Tengger ke kawah Gunung Bromo pada Upacara Yadnya Kasada di Desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis 16 Juni 2022. Upacara Kasada merupakan upacara adat masyarakat Suku Tengger sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Hyang Widi sekaligus meminta berkah dan menjauhkan dari malapetaka. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

Penutupan kegiatan wisata di Gunung Bromo tersebut dalam rangka upacara ritual Yadnya Kasada yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat.


Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

19 Mei 2023

Bangkai Paus Balin (Mysticeti) yang terdampar di Pantai Kejawan Putih Tambak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 16 Mei 2023. Paus yang ditemukan nelayan sudah dalam keadaan mati itu berukuran panjang sekitar 12 meter. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

Bangkai ikan paus balin itu ditemukan nelayan tersangkut di kawasan hutan mangrove Tambakbatu Sukolilo Surabaya pada Ahad dini hari, 14 Mei lalu.


Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

16 April 2023

Pantai Klayar di Pacitan, Jawa Timur. TEMPO
Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

Gubernur Jawa Timur Khofifah menyebut daerahnya memiliki banyak daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi saat libur Lebaran.


Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo Telah Diuji Coba, Kapan Akan Dibuka?

16 Februari 2023

Master plan jembatan kaca di kawasan Seruni Point, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang berada di Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Probolinggo
Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo Telah Diuji Coba, Kapan Akan Dibuka?

Jembatan kaca Seruni Point merupakan jembatan kaca yang dibangun di kawasan Bromo, tepatnya di Dusun Seruni Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura.


Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Pantai Sijile Situbondo, Apa Daya Tariknya?

10 Januari 2023

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar mencoba naik perahu saat mengunjungi Pantai Sijile di kawasan wisata Merak Baluran Situbondo, Senin (9/1/2022) ANTARA/Novi Husdinariyanto
Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Pantai Sijile Situbondo, Apa Daya Tariknya?

Pantai Sijile yang berada di kawasan wisata Merak Baluran Situbondo itu termasuk pantai indah yang masih belum banyak terjamah.