TEMPO.CO, Jakarta - Tim Search And Rescue (SAR) dari negara-negara Asia Pasifik berlatih dan berkoordinasi di Yogyakarta. Selain memperingati 10 tahun gempa bumi, juga untuk napak tilas erupsi Merapi 2010.
Kepala Basarnas Yogyakarta Waluyo Raharjo menyatakan, letak geografis Yogyakarta kecil dibanding provinsi lain, namun potensi bencana sangat komplit. Mulai dari ancaman tsunami, gempa bumi, erupsi Merapi, tanah longsor, banjir, dan lain-lain.
"Yogyakarta mempunyai pengalaman dalam menangani bencana," kata Waluyo, Minggu, 24 Juli 2016.
Latihan SAR INSARAG (International Search And Rescue Advisory Group) Asia Pasifik 2016 dilaksanakan di Yogyakarta, 25 sampai 29 Juli 2016. Lokasi koordinasi dan pelatihan ada di Hotel Inna Garuda dan Lapangan PT Gudang Garam Jombor, Sleman. Sebanyak 344 orang mengikuti pelatihan SAR ini, terdiri dari 174 peserta dalam negeri dan 170 peserta dari luar negeri.
Basarnas (Badan SAR Nasional) di bawah naungan organisasi INSARAG dan UN-OCHA (The Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) menggelar latihan SAR berkelas internasional dengan tajuk "INSARAG Asia Pacific Regional Earthquake Response Exercise 2016".
Ada sebanyak 24 negara yang mengirim tim SAR untuk mengikuti kegiatan ini. Tujuannya untuk menguji dan memperkuat sistem koordinasi dan pengendalian operasi SAR dalam bencana antara Basarnas dengan lembaga terkait secara nasional dan internasional.
Selain itu, kegiatan ini juga menyelaraskan berbagai aturan internasional dalam pemenuhan kualifikasi tim Urban SAR. INSARAG merupakan perkumpulan dari organisasi-organisasi internasional di bidang pencarian dan penyelamatan pada bencana perkotaan (Urban SAR).
Misinya untuk mengembangankan hubungan internasional dalam menyelamatkan korban jiwa dan memberikan pelayanan kemanusiaan saat terjadi bencana maupun musibah.
Keanggotaan negara dalam INSARAG diwakili oleh organisasi atau tim SAR nasional yang kompeten dan wajib mensosialisasikan sistem dan prosedur serta panduan dari INSARAG dalam pola operasi SAR. Termasuk penyiapan sumber daya baik personil maupun peralatan.
Menurut juru bicara Basarnas Yogyakarta Rahmawati, negara yang mengirim peserta antara lain Mongolia, Cina, Thailand, Jepang, Nepal, Kamboja, Swiss, dan India. Selain itu juga Polandia, Iran, Korea, Bangladesh, Brunai, Singapura, dan Malaysia.
Acara akan dibuka oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X serta Ketua INSARAG Asia Pasifik Zhao Ming dari China dan dari OCHA Indonesia Oliver Lacey Hall.
"Rata-rata negara peserta mengirim 5-10 peserta," kata dia.
MUH SYAIFULLAH