TEMPO.CO, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei yang menyatakan tingkat elektabilitas Presiden Joko Widodo meningkat, yakni mencapai 32,4 persen, per Juni 2016. Angka ini naik dari Maret lalu, 31,1 persen. Prabowo Subianto menyusul di peringkat kedua dengan tingkat elektabilitas 9,4 persen, turun dari sebelumnya 12,8 persen.
"Nama-nama lain di bawah 3 persen," ujar Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas saat sesi paparan survei bertajuk “Kinerja Pemerintah Dua tahun Pilpres” di kantor SMRC, Menteng, Jakarta, Ahad, 24 Juli 2016.
Sirojudin berujar, tren dukungan untuk Jokowi terus meningkat dalam setahun belakangan. "Sebaliknya, (tingkat elektabilitas) Prabowo menurun," ucapnya.
Sebanyak 67 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi yang dinilai semakin membaik dan produktif hingga pertengahan tahun ini. "Pada kelompok yang tidak puas kinerja Jokowi, dukungan terhadap Prabowo lebih tinggi," tutur Sirojudin.
Terdapat dua bidang yang dinilai menunjukkan perkembangan yang memuaskan, yaitu pembangunan infrastruktur 71 persen dan pelayanan kesehatan yang terjangkau 61 persen. "Bidang lain kepuasannya di bawah 50 persen," ucapnya.
Meski demikian, Sirojudin menuturkan lebih banyak masyarakat yang menyatakan kinerja pemerintah Jokowi tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam program pemerataan kesejahteraan dan pemberantasan korupsi.
Survei ini digelar SRMC pada 22-28 Juni 2016 dan mencakup 34 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka terhadap 1.027 responden yang memiliki hak pilih. Sementara itu, margin of error rata-rata survei mencapai 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut ini adalah tingkat elektabilitas sepuluh besar tokoh di Indonesia menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, menurut survei SMRC.
1. Joko Widodo (32,4 persen)
2. Prabowo Subianto (9,4 persen)
3. Susilo Bambang Yudhoyono (2,6 persen)
4. Hary Tanoesudibjo (1,9 persen)
5. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (1,4 persen)
6. Tri Rismaharini (0,6 persen)
7. Megawati Soekarnoputri (0,5 persen)
8. Ridwan Kamil (0,4 persen)
9. Surya Paloh (0,3 persen)
10. Maemun Zubair ( 0,3 persen)
11. lainnya (1,9 persen)
GHOIDA RAHMAH