TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima penghargaan Adipura Kirana dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara simbolis. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla kepada Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede di Siak Sri Indrapura, Riau, Jumat pekan lalu.
Ahok mengapresiasi penghargaan Adipura Kirana yang diraih Pemerintah Kota Jakarta Pusat. Ia berterima kasih kepada seluruh petugas kebersihan, mulai pasukan oranye, hijau, biru, hingga kuning. Namun Ahok mengatakan penghargaan bukanlah poin penting untuk membuat Jakarta menjadi lebih bersih.
"Saya bukan orang yang begitu suka dengan penghargaan. Filosofinya sederhana. Kita wajib dan disumpah untuk melaksanakan semuanya buat rakyat," kata Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 25 Juli 2016.
Menurut Ahok, setiap orang yang masuk jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Karena itu, kebersihan Kota Jakarta jangan dijadikan alasan untuk mendapatkan penghargaan. Sebab, ini adalah tugas yang harus ditunaikan.
Ahok mengaku tidak begitu puas dengan penghargaan yang diterima Pemerintah Jakarta Pusat lantaran ia masih menemukan titik-titik yang kotor, misalnya di kawasan Senen dan Cempaka Putih.
"Kalau nyelonong, ke Senen itu joroknya minta ampun dan di Cempaka Putih. Saya pernah nongkrong di situ," kata Ahok.
Ahok juga berterima kasih kepada petugas Pelayanan Terpadu Prasarana dan Sarana Umum atau pasukan oranye, Pekerja Harian Lepas Dinas Tata Air DKI atau pasukan biru, dari Dinas Pertamanan atau pasukan hijau, dan Dinas Bina Marga atau pasukan kuning. Selain itu, Ahok meminta setiap pejabat di Jakarta wajib menjaga kebersihan. "Hati dan mata Anda saya harap mengerti apa itu Adipura," tutur Ahok.
DKI Jakarta meraih beberapa penghargaan dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Siak Sri Indrapura, Riau. Penghargaan yang diraih adalah Adipura Kirana untuk Jakarta Pusat, Adiwiyata Mandiri untuk lima sekolah, dan Kalpataru untuk dua pejuang lingkungan.
LARISSA HUDA